Selasa, 10 Mei 2011

Harga Minyak Juga Melonjak Tajam

New York/London - Selain emas dan perak, komoditas minyak mentah juga ikut melojak tajam setelah pekan lalu mencatat kejatuhan besar. Namun analis belum meyakini apakah fase koreksi sudah berakhir dan harga minyak akan terus melaju.

Pada perdagangan Senin (10/5/2011), minyak WTI light sweet pengiriman Juni melonjak hingga US$ 5,37 menjadi US$ 102,55 per barel. Minyak Brent North Sea pengiriman Juni juga melesat US$ 6,77 menjadi US$ 115,90 per barel.

Victor Shum, analis dari konsultan energi yang berbasis di Singapura, Purvin & Gertz mengatakan harga minyak naik lagi terutama karena bereaksi atas anjloknya harga secara tajam pada pekan lalu yang terlalu cepat dan terlalu tajam. Harga-harga juga mulai pulih seiring positifnya data tenaga kerja dari AS, yang merupakan konsumen minyak terbesar dunia.

"Apakah ini adalah reaksi atas koreksi harga pada pekan lalu atau trend pembalikan? Ketidakpastian dan volatilitas akan tetap tinggi hingga teka-teki ini terpecahkan," ujar Michael Fitzpatrick, analis dari Kilduff dalam laporannya seperti dikutip dari AFP, Selasa (10/5/2011).

"Ini sepertinya, paling tidak secara temporer, bahwa fundamental telah kembali menjadi fokus dan aksi beli pada hari ini akan mencatat apa yang akan menjadi sisi tinggi dari kisarn harga yang mungkin terjadi antara US$ 101 dan US$ 97," ujarnya.

Sementara itu, menteri energi Qatar Mohammed Saleh al-Sada mengatakan, pertemuan OPEC mendatang tidak bisa diharapkan akan membuat perubahan besar pada tingkat produksi minyak karena tingkat produksi dan suplai saat ini dinilai sudah pada level yang aman.

"Kami kira fundamental baik-baik saja dan kami tidak melihat adanya kekurangan suplai. Negara-negara OPEC dan non OPEC memproduksi dan menyuplai dan mengamankan permintaan dunia. Jelas sekali level suplai dan level cadangan masih sehat dan kita berada pada stabilitas harga minyak," ujarnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar