Selasa, 10 Mei 2011

Bursa bakal memperketat peraturan delisting

JAKARTA. Dua emiten lagi bakal menyusul langkah PT Dynaplast Tbk (DYNA) untuk undur diri (delisting) dari lantai Bursa Efek Indonesia (BEI). Setelah PT Alfa Ritelindo Tbk (ALFA) mengajukan surat permohonan suspensi kepada bursa terkait rencana delisting akhir bulan lalu, kali ini giliran PT PT Anta Express Tour & Travel Service Tbk (ANTA) yang melakukan hal serupa.

Surat permohonan ANTA diterima BEI pada Selasa (10/5) dan langsung ditindaklanjuti Bursa dengan menghentikan sementara saham perusahaan jasa wisata tersebut pada hari yang sama.

Namun, dalam surat tersebut ANTA belum menjelaskan lebih lanjut alasannya untuk go private kepada Bursa. "Kami belum tahu," kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI Eddy Sugito, Selasa (10/5).

Jika berkaca pada DYNA dan ALFA, keduanya sama-sama mengatakan rendahnya likuiditas perdagangan menjadi alasan mengapa mereka memutuskan go private. Eddy mengungkapkan, bursa tidak terlalu khawatir melihat fenomena delisting tersebut. "Bursa juga tidak bisa melarang. Orang boleh masuk boleh dan keluar juga," katanya.

Mengenai persoalan likuiditas transaksi, BEI berencana melakukan pembinaan dengan sejumlah emiten yang dinilai tergolong pasif pergerakan sahamnya. Eddy bilang, pembinaan tersebut bisa melibatkan perusahaan penjamin efek. "Akan direalisasikan bulan ini atau bulan depan," ujarnya.

Catatan BEI, dari sekitar 400-an emiten, saham yang tergolong aktif hanya sekitar 80 hingga 90 emiten. Menurutnya, hal tersebut cukup normal mengingat rata-rata di pasar saham internasional lainnya pun hanya sekitar 20% saham yang aktif.

Ia menambahkan, saat ini bursa juga tengah membahas peraturan mengenai delisting. BEI nantinya bakal memperberat syarat bagi emiten yang akan
delisting. Selama ini kalau ada emiten yang ingin keluar dari bursa, emiten tersebut akan dikenakan harga beli tertinggi dan premium serta sumbangan untuk pengembamgan bursa.

"Mungkin nanti biaya tersebut yang akan kita perbesar," ungkap Eddy tanpa merinci prosentase peningkatan yang bakal diterapkan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar