Selasa, 10 Mei 2011

Jangan Ragu Jadi Kolektor Saham Properti

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Saham-saham properti diproyeksikan bakal terus menguat. Hal ini dipicu oleh sentimen positif yang mengelayuti sektor ini. Seperti terkendalinya inflasi, rendahnya bunga kredit, serta melemahnya nikai tukar dolar terhadap rupiah.

Makanya, tidak mengherankan bila kinerja emiten properti selama tiga bulan pertama tahun ini cukup meyakinkan. Dari 29 emiten properti yang telah mempublikasikan laporan keuangan kuartal I 2011, rata-rata laba bersih mereka mengalami kenaikan 42,36%. Luar biasa bukan?

Reza Priyambada, Managing Research Indosurya Asset Management, mengatakan bahwa sektor properti memiliki fundamental yang bagus dengan masa depan yang cerah. “Saham properti merupakan instrumen investasi yang aman karena rasio utang terhadap ekuitas (DER) relatif rendah dibanding emiten lainnya,” kata Reza.

Ia menunjuk saham terbitan PT Bumi Serpong Damai (BSDE). Saham emiten ini layak dikoleksi karena selama kuartal I berhasil membukukan laba bersih Rp 192 miliar lebih atau tumbuh 134% lebih.

Lippo Karawaci dan Agung Podomoro menjadi rekomendasi selanjutnya. Saham kedua emiten ini layak dikoleksi karena selama kuartal I masing-masing membukukan pendapatan Rp 881,77 miliar dan Rp 691,24 miliar atau tumbuh 25% dan 155,55%.

Reza memperkirakan, demand terhadap properti masih akan tetap tinggi hingga akhir tahun ini. Tapi, dengan syarat kondisi suku bunga perbankan masih rendah seperti saat ini. “Pertumbuhan laba bersih emiten properti tahun ini kemungkinan bisa mencapai 43%,” ujarnya.

Kendati secara laba bersih emiten properti rata-rata tumbuh 42%, seorang analis menyarankan investor untuk tetap selektif. Alasannya, dari 29 emiten tadi, enam di antaranya ternyata mengalami penurunan pendapatan dan tiga lagi mencatat rugi bersih.

Karena itu, ia menganjurkan agar investor mengoleksi saham properti yang kinerjanya lebih menjanjikan. “Mengapa harus masuk jika profitnya belum jelas,” katanya. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar