Kamis, 09 Juni 2011

Antisipasi suku bunga, rupiah tumbang dari level terkuat tujuh tahun

Antisipasi suku bunga, rupiah tumbang dari level terkuat tujuh tahun
JAKARTA. Rupiah turun dari level terkuat tujuh tahun menjelang pengumuman suku bunga oleh bank sentral, hari ini. Pasar berekspektasi, pembuat kebijakan akan kembali menjaga suku bunga tidak berubah untuk yang keempat kalinya.

Mata uang Garuda melemah 0,1% ke level Rp 8.523 per dollar AS, pada pukul 10.00 di Jakarta. Kemarin, rupiah menyentuh Rp 8.499 per dollar AS, yang merupakan level terkuatnya sejak Maret 2004.

Semua ekonom yang disurvei Bloomberg meyakini, Bank Indonesia akan mempertahankan suku bunga acuan di level 6,75%, di tengah perlambatan inflasi dan penguatan mata uang. Data terakhir, inflasi tercatat mengalami kenaikan 5,98% pada Mei lalu, melambat dari bulan sebelumnya yang sebesar 6,16%.

Nilai tukar rupiah sudah menguat 5,8% terhadap dolar AS, dalam enam bulan terakhir. Rupiah mencatat kinerja terbaik kedua di antara 10 mata uang Asia yang diperdagangkan, namun tidak termasuk yen.

Kepala treasury ANZ Panin Bank Wiling Bolung menyebut, rupiah diekspektasikan berada dalam kisaran yang terbatas. "Bank sentral mungkin akan mempertahankan suku bunga tidak berubah, tapi perlahan akan membiarkan mata uang terapresiasi untuk membantu menekan inflasi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar