Kamis, 09 Juni 2011

Masuknya SIMP Dukung Saham INDF?

Medium
INILAH.COM, Jakarta- Saham Indofood Sukses Makmur (INDF) diyakini masih prospektif. Salah satunya didukung saham pendatang baru PT Salim Ivomas Pratama (SIMP).

Yuganur Wijanarko dari HD Capital mengatakan, saham konsumsi INDF masih menarik. Dominasi pasar mie domestik sebesar 80%, eksposur ke CPO, penguatan rupiah dan proses restrukturasi hutang (deleveraging) menjadi katalis positif untuk perseroan. Apalagi ada ekspansi margin pada semester dua 2011 akibat kenaikan harga mie instan. “Saya rekomendasikan beli untuk INDF dengan target harga dapat mencapai Rp5.650,”ujarnya, Kamis (9/6).

Sedangkan Yualdo Yudoprawiro, analis dari Samuel sekuritas mengatakan, sentimen positif bagi INDF beradal dari penawaran saham perdana (IPO) anak usahanya, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) hari ini. “Rekomendasi beli untuk INDF, dengan target harga dapat mencapai Rp6.000,” ujarnya.

Seperti diketahui, SIMP hari ini melantai di Bursa Efek Indonesia dengan menerbitkan 3.163 miliar saham atau 20%, dengan harga penawaran di Rp1.100 per saham, level bawah dari kisaran awal Rp1.060 - 1.700 per saham.

Dari dana sebesar Rp3,35 triliun yang diperoleh dari IPO tersebut, sebesar Rp1,77 triliun atau 51% akan digunakan untuk membayar utang.Utang yang akan dilunasi oleh perseroan pada tahun ini adalah sebesar USD200 juta. Adapun utang bank yang akan dilunasi yaitu utang kepada PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan bank asing lainnya.

Kemudian 39% membiayai belanja modal Divisi Perkebununan yaitu untuk program penanaman baru dan pemeliharaan tanaman, serta pembangunan fasilitas pengolahan beserta saran dan prasarana dalam kurun waktu lima tahun. Sedangkan 10% untuk membangun fasilitas produksi dan pembelian kapal transportasi divisi Minyak Goreng & Lemak Nabati.

Semula, SIMP merupakan anak perusahaan yang 90% sahamnya Indofood Agri Resources Ltd (IFAR), perusahaan yang dimiliki INDF secara tidak langsung sebanyak 57,8%. INDF juga memegang 8.4% langsung di SIMP. Namun setelah IPO, kepemilikan IFAR di SIMP akan terdilusi dari 90% menjadi 72%, dimana kepemilikan langsung INDF sebesar 8,4% akan terdilusi menjadi 6,7%.

Yualdo optimistis, IPO SIMP dapat menjadi katalis positif bagi INDF, terlihat dari kenaikan saham INDF sejak pemberitaan rencana IPO SIMP pada Februari lalu. Apalagi pascaIPO, SIMP akan punya net gearing yang lebih rendah sebesar 0,27 kali. “Kondisi ini akan memungkinkan perusahaan dan atau Grup memiliki alternatif pendanaan di masa depan untuk keperluan ekspansi,” katanya.

Menurutnya, dengan harga penawaran sebesar Rp1.100 per saham, SIMP akan diperdagangkan pada PE 2011 sebesar 9,9 kali (asumsi laba bersih SIMP 2011 sebesar Rp1, 757 miliar) terdiskon dibandingkan emiten perkebunan lainnya pada PE rata-rata 11,76 kali.

Ia pun yakin, SIMP akan menguat pada hari pertama pencatatan, karena pasar akan menyesuaikan dengan nilai wajarnya. Berdasarkan perhitungan, nilai wajar saham adalah Rp1.788 per saham, potensi kenaikan 63% dari harga penawaran.

Pada penutupan perdagangan Kamis (9/6) siang ini, SIMP diperdagangkan di level Rp1.220, atau naik 10,9% dari harga penawaran. Sedangkan INDF berada di level Rp5.250, atau turun 0,9% dari posisi penutupan kemarin. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar