Senin, 26 September 2011

Aksi 'Pungut' Saham Murah Bakal Berlanjut

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang pekan lalu mengalami penurunan terburuk hingga menembus titik terendahnya sejak September 2010. IHSG tak kuasa menahan besarnya tekanan sentimen negatif global, terutama setelah Bank Sentral AS mengumumkan soal risiko penurunan ekonomi AS.

Mengawali perdagangan pekan lalu, IHSG langsung merosot karena sentimen negatif krisis Yunani yang semakin memburuk. Belum selesai sentimen krisis Eropa berakhir, pasar saham harus terhempas setelah Bank Sentral AS mencatat risiko penurunan yang signifikan pada perekonomian AS.

Tekanan tersebut sempat menghempaskan IHSG ke titik terburuknya sejak September 2010, sekaligus menjadi yang terburuk di Asia. Namun menutup perdagangan pekan lalu, IHSG akhirnya berhasil ditutup menguat meski sebagian besar bursa regional melemah.

Berikut pergerakan IHSG sepanjang pekan lalu:
  • Senin (19/9/2011), IHSG terjungkal 80,129 poin (2,09%) ke level 3.755,052.
  • Selasa (20/9/2011), IHSG turun tipis 2,942 poin (0,08%) ke level 3.752,110.
  • Rabu (21/9/2011), IHSG terpangkas 54,616 poin (1,46%) ke level 3.697,494.
  • Kamis (22/9/2011), IHSG terjun bebas 328,351 poin (8,89%) ke level Rp 3.369,143.
  • Jumat (23/9/2011), IHSG ditutup menguat 57,203 poin (1,69%) ke level 3.426,346.

Penguatan IHSG diprediksi berlanjut pada perdagangan Senin (26/9/2011) ini. Investor akan melanjutkan aksi beli pada saham-saham unggulan yang sudah sangat murah, meski masih dalam kewaspadaan penuh di tengah situasi bursa global yang masih diliputi kekhawatiran resesi.

Sementara bursa Wall Street akhirnya menutup perdagangan pekan lalu di teritori positif setelah sempat terpuruk, bahkan mencatat pekan terburuknya sejak era krisis tahun 2008.

Pada perdagangan Jumat (23/9/2011), indeks Dow Jones menguat 37,65 poin (0,35%) ke level 10.771,48. Indeks Standard & Poor's 500 menguat 6,87 poin (0,61%) ke level 1.136,43 dan Nasdaq menguat 27,56 poin (1,12%) ke level 2.483,23.

Namun bursa regional sudah mulai membaik, hanya bursa Tokyo yang masih terkoreksi tajam setelah libur panjang 3 hari perdagangan pada pekan lalu. Berikut posisi pergerakan bursa regional Senin pagi ini:
  • Indeks Nikkei-225 melemah 34,70 poin (0,41%) ke level 8.525,56.
  • Indeks S&P/ASX menguat 51,7 poin (1,33%) ke level 3.954,9.
  • Indeks KOSPI naik 23,06 poin (1,36%) ke level 1.720,50.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Komitmen G-20 untuk bersama mengatasi krisis ekonomi global yang tengah diancam resesi serta komitmen BI untuk mengintervensi pasar menjadi katalis positif bagi IHSG pada penutupan perdagangan pekan lalu. IHSG berhasil rebound +1,70% sekaligus mengakhiri penurunan besar yang terjadi pada hari Kamis. Meski demikian kami melihat untuk beberapa waktu ke depan, indeks masih akan dibayangi oleh ancaman dampak dari krisis hutang di Eropa. Meningkatnya volatilitas pasar dalam beberapa pekan terakhir juga merupakan refleksi dari indikasi melemahnya indeks. Hari ini kami proyeksikan indeks akan bergerak pada kisaran support-resistance 3.360-3.500. Jika sentimen regional berlanjut, peluang trading pada saham bluechip yang pekan lalu turun dalam.

eTrading Securities:
IHSG Jumat (23/9) menjadi satu-satunya indeks yang berada di zona hijau se-Asia dan ditutup naik 57 point (+1.70%) ke level 3,426.35 menyusul aksi beli yang dilakukan oleh sejumlah investor lokal yang percaya akan kuatnya fundamental ekonomi Indonesia.

Hampir seluruh sektor mengalami kenaikan kecuali agriculture (-0.31%), mining (-0.43%), property (-0.05%) dan trade (-0.08%) dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 9.1 juta lot atau setara dengan Rp5.4 triliun.

Tercatat sebanyak 133 saham mengalami kenaikan, 107 saham mengalami penurunan, 60 saham tidak mengalami perubahan dan 153 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. BBCA, BBRI, BMRI, TLKM dan INTP sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. ADRO, ICBP, BUMI, UNTR dan BYAN. Asing hari ini tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp546 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BBNI, BORN, BBRI, ASII dan TLKM. Rupiah ditutup menguat 83 point ke level Rp 8,941 terhadap US Dollar.

Secara teknikal, candlestick IHSG membentuk pola hanging man yang mengindikasikan sinyal Bullish reversal. Sementara dari pergerakan indikator tampak stochastic berpotensi membentuk golden cross di area oversold sementara RSI bergerak Reversal di area oversold. Pada perdagangan hari ini (26/9) IHSG diperkirakan berpotensi rebound dan akan bergerak pada range 3338-3515. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. ASII, INDF, dan BBRI.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar