Rabu, 05 Oktober 2011

IHSG Siap Bangkit dari Keterpurukan

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin kembali merosot 79 poin akibat derasnya aksi jual yang dilakukan investor terhadap saham-saham unggulan. IHSG pun menembus level terendah sejak 23 September 2010.

Pada perdagangan, Selasa (4/9/2011), IHSG ditutup anjlok 79,257 poin (2,37%) ke level 3.269,451. Sementara Indeks LQ 45 ditutup ambruk 14,761 poin (2,53%) ke level 569,457.

Membaiknya bursa-bursa regional diharapkan menjadi sentimen positif yang akan mengangkat IHSG dari keterpurukan. Diinspirasi penguatan Wall Street dan regional, IHSG pada perdagangan Rabu (5/10/2011) diprediksi bergerak menguat di teritori positif.

Sentimen positif datang dari bursa Wall Street yang tadi malam menguat signifikan berkat perburuan saham-saham teknologi di sesi akhir. Pasar juga mendapatkan sentimen positif dari Eropa setelah munculnya laporan yang menyebutkan para menteri keuangan kawasan tersebut sepakat menyiapkan langkah-langkah pengamanan bank-bank mereka.

Pada perdagangan Selasa (4/10/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 153,41 poin (1,44%) ke level 10.808,71. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 24,72 poin (2,25%) ke level 1.123,95 dan Nasdaq menguat 68,99 poin (2,95%) ke level 2.404,82.

Bursa-bursa regional pagi ini juga langsung ikut membaik. Berikut pergerakan bursa regional pada Rabu pagi ini:
  • Indeks S&P/ASX menguat 69,4 poin (1,79%) ke level 3.941,5.
  • Indeks KOSPI naik 12,33 poin (0,72%) ke level 1.718,52.
  • Indeks Nikkei-225 menguat 35,31 poin (0,42%) ke level 8.491,43.
Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
IHSG kemarin kembali melemah tajam masih didorong oleh kekhawatiran gagal bayar hutang Yunani. Sentimen negatif ini menutup berita positif dari data inflasi September serta beberapa data ekonomi AS yang diatas ekspektasi. Kami proyeksikan hari ini indeks akan menguji support 3.217 sementara resistance berada di 3.310. Kami melihat pasar masih akan bergerak fluktuatif hari ini meski tekanan jual akan sedikit mereda.

Kresna Sekuritas:
ketidakpastian penyelesaian krisis di Eropa kembali memicu tekanan jual sehingga IHSG gagal bertahan di level 3,309. Dengan demikian, IHSG berpotensi menguji support berikutnya di 2996, namun untuk hari ini IHSG diperkirakan tertekan di kisaran 3.150-3.310.

eTrading Securities:
IHSG pada Selasa (4/10) ditutup turun 79 point (-2.36%) ke level 3,269.41 masih dikarenakan kekhawatiran akan krisis Yunani yang mengancam perekonomian dunia.Tercatat seluruh sektor mengalami penurunan dengan total transaksi di bursa tercatat sebanyak 8.9 juta lot atau setara dengan Rp 4.6 triliun.Tercatat sebanyak 40 saham mengalami kenaikan, 197 saham mengalami penurunan, 45 saham tidak mengalami perubahan dan 171 saham tidak diperdagangkan sama sekali.

Saham-saham yang menjadi penahan turunnya bursa a.l. TLKM, CPIN, TPIA, KLBF dan IMAS sementara yang menjadi pemberat bursa hari ini a.l. BMRI, BBNI, BBCA, BUMI dan UNVR. Asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp416.5 milliar dengan saham-saham yang paling banyak di jual adalah BUMI, BBNI, HRUM, BMRI, dan UNTR. Rupiah diperdagangkan kembali melemah 30 point ke level Rp8,933 per US Dollar.

Pada perdagangan kemarin (4/10) IHSG kembali bergerak terkoreksi dan masih belum menunjukkan sinyal rebound, indikator stochastic masih bergerak downtrend menuju area oversold sementara RSI masih bergerak downtrend di area oversold. Pada perdagangan hari ini (5/10), diperkirakan IHSG masih berpotensi untuk melanjutkan koreksinya menguji level Support selanjutnya di 3217 dan akan bergerak pada range 3217-3316. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan a.l KLBF, MYOR, dan CPIN.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar