Rabu, 05 Oktober 2011

Menanti Konfirmasi Arah IHSG ke 3.000

INILAH.COM, Jakarta – IHSG diprediksi berada dalam bearish trend. Tapi, arah 3.000 harus terkonfirmasi dengan penembusan support 3.250-3.300 secara valid. Berselancarlah dalam gelombangnya!

Pengamat pasar modal David Cornelis mengatakan, market masih dalam kondisi bearish secara tren jangka pendek. Artinya, menurut dia, investor dan pelaku pasar masih ragu-ragu untuk kembali masuk dengan full power.

David menjelaskan, yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir adalah permainan cepat dari para pelaku pasar. Memang secara psikologis, baik investor maupun pelaku pasar sedang wait and see. “Mereka menunggu konfirmasi apakah penembusan ke bawah level support kuatnya sekarang di 3.250-3.300 valid atau tidak,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (4/10).

Pada perdagangan Selasa (4/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup melemah 79,26 poin (2,37%) ke level 3.269,45, dengan intraday terendah di 3.256 dan tertinggi di 3.352. Demikian pulaindeks saham unggulan LQ45 yang turun 14,76 poin (2,53%) ke level 569,45.

David kembali mengatakan, valid tidaknya penembusan support tersebut, akan dijawab dalam 1-2 hari ini menjelang akhir pekan. Jika valid (confirmed)yakni terjadi penembusan level penting tersebut (trading range 3.250-3.300),indeks menuju ke level psikologis 3.000. “Artinya, posisi indeks balik lagi ke bulan Agustus lalu,” papar David.

Pada Rabu (5/10) ini menurut David indeks berpeluang bergerak dalam trading range support 3.160-3.220 dan resistance di 3.300-3.368. Sedangkan hingga akhir pekan, berada di level support 3.105 dan 3.448 sebagai level resistance-nya.

Target itu, lanjutnya, merupakan proyeksi dan strategi jangka pendek. Kurang lebih dalam waktu 1 minggu hingga 1 bulan.Level tersebut dinilainya penting. Sebab, pada Selasa (4/10) terjadi penembusan yang cukup signifikan. “Walaupun perlu konfirmasi lebih lanjut, indikasinya sudah jelas untuk masih meneruskan bearish ke depannya dalam jangka pendek,” tandasnya.

David mengharapkan, walaupun kecil kemungkinan untuk ke situ dalam jk pendek, adalah IHSG mampu melakukan technical rebound hingga ke atas 3.450. Tujuannya, agar bisa memberi angin segar dan kembali dalam tren bullish.“Tentunya ini kemungkinannya lebih kecil,” timpalnya.

Dia menegaskan, IHSG masih rentan terhadap pelemahan dan koreksi lanjutansetelah menembus ke bawah level psikologis 3.300.

Lebih jauh, ia menjelaskan, yang krusial saat ini adalah likuiditas di pasar dan faktor nilai tukar. Tapi, dia menegaskan, pelemahan IHSG saat ini bukanlah refleksi dari performa fundamental emiten. “Koreksi ini karena faktor teknis regional dan global, terutama fundamental Yunani terhadap krisis utang dan perlambatan ekonomi AS dan China,” tutur David.

Karena itu, rupiah menjadi faktor penting. Sebab, jika melihat performa emiten, memang tidak terpengaruh relatif terhadap faktor global. Sejauh ini, BI berusaha menjaga nilai tukar stabil dan tidak volatile terlalu besar. BI juga menginginakn agar rupiah tidak terlalu bergantung pada hot money jangka pendek.

Untuk itu, awal pekan ini, muncul 3 Peraturan BI (PBI) tentang devisa hasil ekspor (DHE) dan devisa utang luar negeri (DULN). Menurutnya, dikeluarkannya peraturan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kesinambungan pasokan devisa ke pasar valas domestik.

David menilai, kebijakan repatriasi devisa ini adalah langkah antisipasi yang juga secara struktur memperkuat fundamental perekonomian Indonesia.

Di atas semua itu, menurut David, para pelaku pasar, dapat memanfaatkan situasi market saat ini untuk melakukan swing trading dan/atau day trading.'Bermain cepat' dengan memanfaatkan volatilitas yang ada, "riding the wave".

David mewanti-wanti agar pasar tidak melakukan akumulasi yang berlebihan terlebih dahulu. Sebab, market dalam tren bearish dan belum ada sinyal untuk positif dalam jangka pendek baik secara teknis dan sentimen market global maupun regional,” timpalnya.

Saham-saham pilihannya adalah PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Bank Mandiri (BMRI), PT International Nickel Indonesia (INCO), PT Intraco Penta (INTA), PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Perusahaan Gas Negara (PGAS), dan PT United Tractor (UNTR).

Dia merekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut dengan memperhatikan arah IHSG. Sebab, saham-saham ini berhubungan erat dengan. “Jadi dari arah pergerakan indeks itu, bisa diambil posisi selektif untuk saham-saham itu,” imbuh David.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar