Rabu, 05 Oktober 2011

Rupiah keok karena sentimen pemangkasan peringkat utang Italia

Rupiah keok karena sentimen pemangkasan peringkat utang Italia
JAKARTA. Sentimen krisis Eropa kembali memicu tekanan pada rupiah. Hari ini, mata uang Garuda keok untuk hari ketiga.

Data kompilasi perbankan lokal menunjukkan, posisi rupiah tergerus 0,4% ke level Rp 8.940 per dollar AS pada pukul 9.51 di Jakarta. Sepanjang September, rupiah pun sudah melemah sebanyak 2,9%.

Otot rupiah melemah karena kabar negatif dari kawasan Eropa. Pasalnya, kemarin, negara-negara Eropa menunda pengucuran bailout baru untuk Yunani. Tak hanya itu, Moody's Investors Service memangkas peringkat utang Yunani sebanyak tiga level ke A2, karena kekhawatiran terhadap kemampuan pemerintah Italia mengendalikan utang.

Kedua sentimen itu memicu surutnya permintaan pada aset negara berkembang yang berisiko lebih tinggi.

Analis valuta asing dari PT Bank Himpunan Saudara Rully Nova menilai, rupiah melemah karena sentimen negatif dari gejolak keuangan global. "Namun, Bank Indonesia masih akan berada di pasar untuk melindungi rupiah," ujarnya, hari ini, di Jakarta.

Pada 3 Oktober lalu, Direktur kebijakan moneter Bank Indonesia Hendar menegaskan, bank sentral akan menstabilkan rupiah. BI akan melakukan intervensi di pasar mata uang, dengan mengatur pembelian dan penjualan valuta asing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar