Rabu, 05 Oktober 2011

Inilah Saham Pilihan Rabu (5/10)

INILAH.COM, Jakarta - Perdagangan saham pada Rabu (5/10) diperkirakan masih akan tertekan dengan menguji support 3.217 sementara resistance berada di 3.310.

"Kami melihat pasar masih akan bergerak fluktuatif besok (hari ini) meski tekanan jual akan sedikit mereda," kata analis saham Panin Sekuritas, Purwoko Sartono, kemarin.

IHSG kemarin ditutup melemah hingga 79,26 poin atau 2,3% ke 3.269,45. Volume perdagangan mencapai 4,4 miliar saham senilai Rp4,5 triliun. IHSG mengalami net forign sell hingga Rp459,7 miliar dengan penjualan asing mencapai Rp1,9 triliun dan pembelian asing sebesar Rp1,4 triliun.

Pelemahan IHSG kemarin masih didorong oleh kekhawatiran gagal bayar utang Yunani. Sentimen negatif ini menutup berita positif dari data inflasi September serta beberapa data ekonomi AS yang di atas ekspektasi.

Sementara analis senior HD Capital, Yuganur Wijanarko merekomendasikan beli untuk saham INDF, ASII, BBRI dan PGAS. Koreksi IHSG masih akan berlangsung dipicu oleh tekanan regional dan mata uang rupiah dengan potensi menembus support low yang terbentuk di 3.220 kemarin.

"Bila itu terjadi rekomen nunggu sampai terjadi penurunan dengan volume besar di bawah level psikologis 3.000 untuk antisipasi technical rebound, dengan entry point antara 2.700-2.500," katanya.

Saham INDF merupakan sektor konsumen dalam negeri masih akan menjadi andalan di saat krisis, terutama di segmen makanan dan minuman (INDF). Bila terjadi penekanan sementara akibat sentimen negatif dari pelemahan rupiah bisa digunakan sebagai kesempatan trading.

Saham ASII, sebagai saham dengan markey cap terbesar di IHSG akan rentan terkoreksi akibat fluktuasi kurs rupiah dan potensi perubahan iklim suku bunga sehingga lebih bijak menunggu penetrasi di bawah low 55.100 kemarin untuk mulai akumulasi.

Untuk saham BBRI yang merupakan segmen mikro UKM sebenarnya mempunyai risiko kecil terhadap efek krisis perbankan global. Banyak analis belum menurunkan proyeksi laba dan pertumbuhan kredit secara drastis, sehingga bila ada pelemahan signifikan bisa dilirik.

Saham PGAS, walaupun terimbas sentimen negatif akibat naiknya biaya gas tanpa ada ketidakpastian mengenai keputusan menaikan harga jual namun bila terjadi koreksi dibawah level psikologis Rp2.000. Saham ini akan menarik minat bargain hunters yang mencari saham bervaluasi murah dengan profit margin operasional menarik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar