Rabu, 05 Oktober 2011

Valuasi Bursa di Asia Menarik. Saatnya Beli?

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham di Asia terus melemah dengan sedikit sinyal pembalikan arah pada kuartal baru. Saatnya memanfaatkan saham dengan valuasi rendah atau menumpuk dana tunai?

"Ada peluang beli yang bagus sekarang dan jika Anda memiliki uang tunai, itu tidak akan aman, inflasi akan datang," kata Martin Hennecke, Direktur Associate penasehat keuangan, Tyche.

Menurutnya, bank sentral di AS dan Eropa cenderung menyuntikkan lebih banyak uang ke perekonomian mereka dan sebagai hasilnya, inflasi akan diekspor ke seluruh dunia. “Saham mungkin bukan benar-benar hal terburuk untuk dimiliki, karena tidak bisa berkembang atau dicetak semudah uang tunai atau obligasi," katanya.

Dengan indeks utama termasuk Hang Seng Hong Kong yang jatuh ke level terendah 2009 pada Senin kemarin, Hennecke dan Brook McConnell, kepala aset perusahaan manajemen South Ocean Management, mengalihkan perhatian ke saham-saham China.

"Saya cenderung menambah posisi di sini, dengan saham Hong Kong diperdagangkan 2 dan 3 kali pendapatan. Itu baru luar biasa," kata McConnell.

Me Connell menambahkan, investor tidak harus memprediksi kapan atau menunggu pasar Hong Kong terkoreksi, tetapi harus fokus pada potensi keuntungan yang dapat diperoleh selama 12 bulan mendatang, mulai sekarang.

Hennecke juga setuju investor tidak harus mencermati untuk jangka pendek di pasar. Ia pun merekomendasikan investor melihat saham konsumen China, yang selain murah, menawarkan lindung nilai terhadap inflasi. "Secara teori saham-saham ini dapat mengapung di atas inflasi, karena bisa menaikkan harga untuk barang dan jasa yang dijual, seiring inflasi," kata Hennecke.

Di luar China, Tim Schroeders, Manager Portfolio di Pengana Capital, melihat beberapa kesempatan luar biasa di sektor sumber daya global. Ia mengatakan, untuk investor yang lebih hati-hati, emas masih merupakan tempat yang sangat bagus untuk berinvestasi, terutama atas dasar risiko imbalan. “Jika inflasi berjalan naik dan sedikit menonjol daripada ekspektasi pasar, emas akan bermanfaat. "

Schroeders merekomendasikan membeli saham perusahaan emas terbesar dunia yang terdaftar di bursa saham.

Pada prediksi 12 bulan, harga untuk pendapatan berkali-kali di bawah 10, itu adalah nilai yang sangat baik atas dasar risiko / imbalan, katanya. "Saham adalah murah seperti yang kita lihat dalam waktu yang sangat lama."

Sementara beberapa manajer uang menggunakan kejatuhan valuasi saham Asia untuk memborong saham yang murah, Khiem Do, Kepala tim multi aset Asia di Baring Asset Management, mengatakan ia memiliki eksposur ekuitas sangat rendah saat ini.

Menurutnya, dengan minimnya sentimen di pasar saham, sebagian besar dana Baring Asset Management telah dialokasikan untuk uang tunai, emas dan obligasi termasuk Treasurys AS, obligasi Jerman dan Australia.

"Sejauh jangka menengah dikhawatirkan seperti yang kita semua, situasi di Eropa harus diselesaikan, dan itulah sebabnya kami ingin tetap mempertahankan posisi konservatif saat ini," ujarnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar