Jumat, 10 Juni 2011

IHSG Akhir Pekan Terkoreksi, Didominasi ASII

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Akhir pekan ini, IHSG tidak dapat keluar dari kubang negatifnya akibat besarnya tekanan jual investor. Saham ASII mendominasi transaksi bursa.

Indeks Harga Saham Gabungan pada Jumat (10/6) ditutup melemah 18,539 poin (49%) ke level 3.787,648, dengan intraday terendah di 3.779,27 dan tertinggi di 3.821,84. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang melemah 3,319 poin (0,50%) ke level 670,066.

Penguatan indeks di sesi awal, tidak dapat bertahan hingga penutupan. Setelah dibuka menguat 0,17% ke level 3.812, indeks terus bergerak turun hingga pada sesi pertama sudah memerah degan bertengger di angka 3.800 dan akhirnya ditutup di angka 3.787.

Satrio Utomo dari Universal Broker Indonesia mengatakan, IHSG ditutup melemah, mengikuti bursa Asia yang bergerak cenderung turun. Indeks Hangseng yang hanya ‘sejengkal’ dari posisi resisten, ternyata malah mengejar posisi suportnya. “Support testing IHSG sebenarnya normal-normal saja. Akan tetapi, IHSG menyusul Hang Seng dengan ikut bergerak turun, menjauhi resisten barunya di 3.815,”ujarnya.

Menurutnya, setelah support di 3.815 ditembus, maka IHSG menuju ke suport selanjutnya di 3.720-3.770. “Karena IHSG semakin menjauh dari posisi resisten 3815, investor disarankan memperpanjang masa wait and see hingga IHSG mencapai kisaran 3720 – 3770,” katanya.

Tekanan jual, lanjut Tommy, terlihat dari pergerakan saham Astra International (ASII) yang mulai memasuki kisaran suport 57.000-58.000. Meksipun sinyal bearish sudah terlihat, harga saham-saham perbankan masih bertahan di atas suportnya,”Sehingga tekanan bagi IHSG sepertinya tidak besar,” paparnya.

Kondisi ini berkebalikan dengan bursa AS yang semalam berhasil rebound dan mengakhiri koreksi enam hari berturut setelah defisit neraca perdagangan AS di April lebih baik dari estimasi.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,468 miliar lembar saham, senilai Rp 3,137 triliun dan frekuensi 91.931 kali. Sebanyak 61 saham naik, 168 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Koreksi bursa diwarnai tekanan jual asing, yang mencatatkan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp141 miliar. Dimana transaksi jual mencapai Rp1,111 triliun dan transaksi beli sebesar Rp969 miliar.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 1.350 ke Rp 57.450, Adira Finance (ADMF) turun Rp 1.050 ke Rp 13.650, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 600 ke Rp 46.600, dan Multibreeder (MBAI) turun Rp 300 ke Rp 24.200.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Delta Jakarta (DLTA) naik Rp 3.000 ke Rp 123.000, Dian Swastatika (DSSA) naik Rp 1.500 ke Rp 16.000, Bank Ekonomi (BAEK) naik Rp 160 ke Rp 1.850, dan Gudang Garam (GGRM) naik Rp 150 ke Rp 45.350.

Bursa regional Asia ditutup variatif. Indeks Komposit Shanghai naik tipis 2,83 poin (0,10%) ke level 2.706,18, indeks Hang Seng melemah 189,46 poin (0,84%) ke level 22.420,37, indeks Straits Times terkoreksi 0,55% ke level 3.080,66, indeks Kospi turun 1,19% ke 2.046,67 dan indeks Nikkei 225 menguat 47,29 poin (0,50%) ke level 9.514,44. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar