Jumat, 10 Juni 2011

IHSG Siap Ikuti Rebound Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah 19 poin merespons keputusan BI menahan BI Rate dalam rangka menghadapi ancaman risiko yang berpotensi memberikan tekanan pada stabilitas ekonomi. Dana asing pun mulai kabur dari bursa.

Pada perdagangan, Kamis (9/6/2011), IHSG melorot 19,634 poin (0,51%) ke level 3.806,187. Sementara Indeks LQ 45 jatuh 4,421 poin (0,65%) ke level 673,385.

Penguatan bursa-bursa utama dunia diharapkan bisa menjadi sentimen positif yang akan mendorong penguatan IHSG. Pada perdagangan Jumat (10/6/2011), IHSG diprediksi akan bergerak menguat lagi meski belum terlalu signifikan.

Tadi malam bursa Wall Street akhirnya berhasil menguat setelah 6 hari berturut-turut mengalami tekanan. Sentimen positif datang dari catatan ekspor AS selama April yang cukup kuat, sehingga menggerus kekhawatiran investor seputar pelemahan ekonomi AS.

Pada perdagangan Kamis (9/6/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 75,42 poin (0,63%) ke level 12.124,36. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 9,44 poin (0,74%) ke level 1.289,00 dan Nasdaq menguat 9,49 poin (0,35%) ke level 2.684,87.

Bursa Jepang juga langsung ikut menguat. Mengawali perdagangan Jumat akhir pekan ini, indeks Nikkei-225 dibuka langsung menguat 125,10 poin (1,32%) ke level 9.592,25.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

IHSG kemarin bergerak melemah didorong oleh melemahnya bursa regional. Dipertahankannya BI Rate juga tidak mampu menahan indeks dari area negatif. Investor asing juga diindikasikan memilih untuk mengamankan keuntungan yang telah diperoleh. Hari ini kami perkirakan indeks akan bergerak konsolidasi dengan kecenderungan melemah terbatas. Belum ada sentimen positif yang dapat menyebabkan indeks mengalami rebound besar. Disisi lain pasar juga masih dibayangi oleh wacana kenaikan harga BBM menyusul terus tingginya harga minyak mentah di pasar internasional. Kisaran support-resistance 3.786-3.819.

eTrading Securities:

IHSG kemarin kembali ditutup di zona merah untuk kedua harinya dengan turun 19.6 point (-0.51%) ke level 3,806.19 menyusul sentimen negatif dari bursa global dan regional yang mengalahkan berita tingkat suku bunga BI yang dipatok tetap di level 6.75%. Total transaksi tercatat sebanyak 10.7 juta lot atau setara dengan Rp 4.9 triliun dengan hampir seluruh sektor mengalami penurunan kecuali sektor agriculture.

Tercatat sebanyak 75 saham mengalami kenaikan, 144 saham mengalami penurunan, 102 saham tidak mengalami perubahan dan 126 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi pendorong bursa hari ini a.l. BUMI, BORN, TBIG, KRAS dan SMMA sementara yang menjadi pemberat bursa a.l. ASII, BBRI, SMAR, BMRI dan TLKM. Asing sendiri tercatat melakukan net sell sebesar Rp577 miliar pada pasar reguler dengan saham yang paling banyak di jual adalah BUMI, TLKM, BMRI, INDF dan PGAS.

Secara teknikal, pergerakan indikator masih menunjukkan sinyal bearish bagi IHSG melihat MA 5 dan MA 10 yang berpotensi membentuk deathcross sementara stochastic dan RSI masih bergerak downtrend. Pada perdagangan hari ini (10/6), IHSG diperkirakan akan bergerak pada range 3,781-3,825 dengan kecenderungan melemah. Sementara itu, saham-saham yang dapat diperhatikan antara lain BORN, INTP, dan KRAS.

Indosurya:

Pada perdagangan Jumat (10/6) diperkirakan IHSG akan berada pada support 3.778-3.792 dan resistance 3.824-3.843. Candle IHSG yang kembali melemah,kemarin membentuk candle spinning tops di posisi bawah. Pola ini memberikan gambaran kekuatan daya beli masih menahan kekuatan daya jual yang masih ingin menekan harga. Diharapkan bisa terjadi pola reversal. IHSG juga masih terlihat mengalami pola konsolidasi dengan kecenderungan masih sideways . MACD cenderung turun dengan histogram negatif yang memanjang. RSI, William's %R, dan Stochastic bergerak menuju ke area oversold setelah tertahan penguatannya. Meski belum banyaknya sentimen positif, IHSG mendapatkanangin segar dari penguatan bursa saham Eropa dan AS. Diharapkan menghijaunya dua kawasan bursa saham tersebut mampu berimbas positif bagi IHSG. Investor bisa kembali mencermati saham-saham yang sudah terdiskon harganya.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar