TOKYO. Sejumlah agenda penting ekonomi berikut diprediksi akan mempengaruhi pergerakan pasar mata uang dan obligasi Asia.
Jepang:
- Chief Cabinet Secretary Yukio Edano dan Finance Minister Yoshihiko Noda akan menggelar media briefings setelah pertemuan kabinet pagi ini.
- Hasil survei Bloomberg menunjukkan, Kementrian Perdagangan diprediksi akan melaporkan bahwa industri tertier Jepang bakalan naik 2,7% pada April dari bulan Maret. Data ini bakal dirilis pada pukul 08.50 waktu Tokyo.
- Pada pukul 08.50, the Bank of Japan akan merilis laporan mengenai corporate goods index pada Mei. Hasil survei menunjukkan, indeks akan naik 2,5% dibanding tahun sebelumnya.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 1,2% yang jatuh tempo Juni 2021 adalah 1,13%.
Korea Selatan:
- Bank sentral diprediksi akan menahan suku bunga acuan pada level 3%.
China:
- Hasil estimasi analis yang disurvei Bloomberg menunjukkan, tingkat surplus neraca perdagangan bakal melompat menjadi US$ 19,3 miliar pada Mei dari US$ 11,4 miliar pada April.
- China Development Bank akan menjual obligasi berjangkawaktu 10 tahun senilai 20 miliar yuan atau US$ 3,1 miliar.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 3,83% yang jatuh tempo Maret 2021 adalah 3,83%.
India:
- Analis yang disurvei Bloomberg memprediksi, tingkat produksi industri akan tumbuh 5,6% pada April dibanding tahun sebelumnya.
- Pemerintah berencana menjual obligasi yang jatuh tempo 2018, 2021, dan 2027 senilai Rp 120 miliar rupe atau US$ 2,7 miliar.
- Tingkat yield untuk obligasi pemerintah dengan bunga 7,80% yang jatuh tempo April 2021 adalah 8,25%.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar