Jumat, 10 Juni 2011

Data Ekspor AS Akhiri 'Paceklik' di Wall Street

New York - Musim 'paceklik' di bursa Wall Street berakhir. Saham-saham akhirnya berhasil menguat setelah 6 hari berturut-turut mengalami tekanan. Indeks Dow Jones dan S&P 500 menguat lebih dari 1%, namun analis belum meyakini rebound tersebut akan berkesinambungan.

Sentimen positif datang dari catatan ekspor AS selama April yang cukup kuat, sehingga menggerus kekhawatiran investor seputar pelemahan ekonomi AS. Sementara lonjakan harga minyak mentah dunia telah mampu mendongkrak harga saham material dan energi.

Pada perdagangan Kamis (9/6/2011), indeks Dow Jones industrial average ditutup menguat 75,42 poin (0,63%) ke level 12.124,36. Indeks Standard & Poor's 500 juga menguat 9,44 poin (0,74%) ke level 1.289,00 dan Nasdaq menguat 9,49 poin (0,35%) ke level 2.684,87.

Data menunjukkan defisit perdagangan AS menyusut secara tajam selama April menjadi US$ 43,7 miliar dari sebelumnya sebesar US$ 46,8 miliar. Menyusutnya defisit itu disebabkan karena tingginya ekspor dan anjloknya impor.

Sejumlah analis mengatakan, lonjakan ekspor AS selama April dapat membantu revisi kenaikan pertumbuhan PDB AS pada kuartal II-2011, sehingga mampu menaikkan ekspektasi pelemahan ekonomi.

Namun keyakinan investor tersebut masih dibayangi kekhawatiran perjalanan ekonomi AS, setelah berakhirnya kebijakan quantitative easing Bank Sentral AS sebesar US$ 600 miliar.

"Setelah melemah selama 6 hari berturut-turut, pasar sedang mencari alasan untuk berbalik arah dan ini diperoleh dari data perdagangan," ujar Steve Blitz, ekonom senior ITG seperti dikutip dari Reuters, Jumat (10/6/2011).

"Tapi Anda tidak bisa mengambil satu hari dan mengambil kesimpulan bahwa pelemahan pasar sudah berakhir," tambahnya.

Namun volume perdagangan masih tipis, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,31 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian tahun ini yang sebesar 7,59 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar