Selasa, 28 Juni 2011

IHSG Masih Terkoreksi, Ikuti Aksi Investor Asing

Headline
INILAH.COM, Jakarta- Bursa saham Indonesia pada Selasa (28/6) masih berpeluang lanjutkan koreksi. Investor pun disarankan untuk mengikuti arus asing yang net buy di saham-saham berfundamental kuat.

Isfhan Helmi, analis dari Waterfront Sekuritas mengatakan, koreksi yang terjadi di bursa domestik tidak membahayakan, karena IHSG secara teknikal masih di atas rata-rata harian 20 hari (MA-20), yang di level 3.802. “Level 3.802 menjadi support jika ada koreksi lanjutan,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, pelaku pasar masih terus cermati proses vote Yunani soal syarat Uni Eropa dalam restrukturisasi utang Yunani. Hal ini akan membuat pasar cenderung sideways.

Selain itu, masalah inflasi kawasan kini menjadi perhatian bagi investor di pasar saham Indonesia, apalagi inflasi inti kini mulai meningkat. Ia menilai, meskipun China berencana membeli surat-surat utang negara Eropa yang bermasalah, namun karena ada peningkatan inflasi inti, bisa saja China masih lanjutkan kenaikan GWM.

“Ini berarti, kendati ada ekspektasi kenaikan inflasi inti pada Juni, BI masih punya ruang untuk menaikkan suku bunga, meski belum urgent,” paparnya. Di tengah situasi ini, Isfhan merekomendasikan investor untuk mengikuti arus asing yang masih net buy di saham-saham berfundamental kuat.

Pilihannya adalah Bank Mandiri (BMRI), Bank Rakyat Indonesia (BBRI) dan Harum Energy (HRUM).Emiten terakhir ini dipilih karena neraca keuangan kuat dengan kas berlimpah. “Sehingga dividen pay out-nya besar,” tutupnya.

Indeks Harga Saham Gabungan pada Senin (27/6) ditutup melemah 35,13 poin (0,91%) ke 3.813,42. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 3,658 miliar lembar saham senilai Rp2,551 triliun. Sebanyak 68 saham menguat, 180 saham melemah, dan 82 stagnan.

Asing mengkontribusi koreksi IHSG sore ini, dimana nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp70 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp968 miliar dan transaksi beli mencapai Rp897 miliar. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar