Selasa, 28 Juni 2011

Sesi Dua, Buy on Weakness Saham Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Penguatan IHSG siang ini akan berlanjut hingga penutupan, meski terbatas. Beberapa saham masih direkomendasikan dengan strategi buy on weakness.

Head of Research Division PT Universal Broker Indonesia Satrio Utomo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore akan menguat terbatas. “Indeks akan mengarah ke level resistance 3.830-3.850 dan 3.800-3.790 sebagai level support-nya,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Selasa (28/6).

Penguatan indeks hari ini, menurutnya, dipicu oleh technical rebound setelah kemarin melemah. Kondisi ini juga beriringan dengan technical rebound indeks Dow Jones Industrial (DJI) dan beberapa bursa regional Asia.

Di sisi lain, penguatan indeks juga didukung lembaga finansial Morgan Stanley yang meng-upgrade rating bursa saham Indonesia dari ‘underwave’ ke level ‘marketwave’. “Ini sama dengan perubahan rekomendasi dari sell ke hold,” ujarnya.

Namun, penguatan indeks hari ini akan terbatas. Sebab, investor lebih berhati-hati dan wait and see jelang libur nasional, Rabu (29/6). “Apalagi, bursa Hang Seng kembali melemah setelah dibuka di teritori positif,” timpalnya.

Di sisi lain, lanjutnya, meski Dow Jones menguat, belum sepenuhnya memberikan sinyal kuat untuk bullish lebih lanjut. Ia menilai, sinyal Dow baru akan kuat,jika tembus resistance 12.200. “Karena itu, IHSG memang naik, tapi belum menembus resistance 3.830-3.850,” paparnya.

IHSGakan susah untuk turun ke teritori negatif, sebab investor asing hari ini agresif mengambil posisi pada saham ASII dan GGRM. “Namun, penguatan lebih jauh juga agak berat. Sebab, aliran dana yang masuk secara dominan hanya ke dua saham tersebut,” tandasnya.

Artinya, lanjut dia, kenaikan bursa saham tidak merata. Kenaikan hari ini hanya sekadar menahan indeks pada teritori positif dan bukan untuk penguatan lebih jauh. “Indeks hanya ditopang oleh ASII dan GGRM plus big cap dan small cap yang lain. Sektor perbankan dan batu bara cenderung konsolidasi,” ucapnya.

Dalam situasi ini, saham-saham pilihannya adalah PT Astra Internasional (ASII) jika tembus resistance Rp62.150, PT Gudang Garam (GGRM) di bawah Rp47.250, PT Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) speculative buy di level Rp1.950 dan hold untuk PT Indofood Sukses Makmur (INDF).

Lalu, PT Gajah Tunggal (GJTL) buy on weakness di level Rp2.950-Rp3.000 dan PT Mitra Adiperkasa (MAPI) yang berpotensi tembus resistance Rp4.400. Buy on weakness di level 4.000-Rp4.100. “Di level-level itulah, saham-saham tersebut menarik untuk akumulasi,” imbuhnya.[ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar