Selasa, 28 Juni 2011

Investor Wait and See, IHSG Masih Menguat 16 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan cetak 16 poin di tengah transaksi yang tak terlalu ramai. Investor masih menunggu keputusan parlemen Yunani dalam menyelesaikan krisis utang.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di Rp 8.630 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.625 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG menguat tipis 8,315 poin (0,21%) ke level 3.821,740. Indeks terbantu positifnya bursa-bursa Asia akibat menguatnya bursa saham Wall Street semalam.

Aksi beli selektif terjadi cukup banyak di lantai bursa terhadap saham-saham unggulan. Indeks pun sempat menanjak ke posisi tertingginya di level 3.835,872.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG menguat 13,335 poin (0,34%) ke level 3.826,760 berkat perburuan saham-saham unggulan di tengah koreksi yang terjadi di bursa-bursa Asia.

Memasuki perdagangan sesi kedua, suasana perdagangan masih berjalan tak terlalu ramai. Pergerakan IHSG pun tidak terlalu signifikan. Namun menjelang penutupan, aksi beli mulai marak terjadi.

Menutup perdagangan, Selasa (28/6/2011), IHSG menguat 16,848 poin (0,44%) ke level 3.830,273. Sementara Indeks LQ 45 naik 2,823 poin (0,41%) ke level 678,082.

Saham-saham berbasis konsumer menjadi incaran investor dengan ekspektasi meningkatnya perolehan pendapatan di akhir semester I akibat tingkat inflasi yang masih terkendali.

Mayoritas indeks sektoral mampu mencetak poin, meski masih ada beberapa saham yang terkena profit taking. Penguatan hari ini dipimpin oleh indeks sektor infrastruktur yang naik hingga lebih dari 1%.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 106.689 kali pada volume 4,174 miliar lembar saham senilai Rp 3,443 triliun. Sebanyak 143 saham naik, 99 saham turun, dan 93 saham stagnan.

Pasar masih menanti hasil pertemuan parlemen Yunani dalam rangka membahas penyelesaian krisis utang Yunani. Pertemuan itu akan digelar besok waktu setempat dan akan ditutup dengan voting.

Para pemodal asing tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 62,387 miliar di pasar reguler dan pasar negosiasi.

Setelah bergerak fluktuatif seharian, bursa-bursa di Asia akhirnya mampu mempertahankan diri untuk berjalan di teritori positif. Bursa Jepang memimpin penguatan di Asia setelah saham-saham eksportir besar terangkat menyusul jatuhnya mata uang Yen terhadap dolar AS.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di regional sore ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 1,74 poin (0,06%) ke level 2.759,97.
  • Indeks Hang Seng menguat tipis 20,01 poin (0,09%) ke level 22.061,78.
  • Indeks Nikkei 225 menanjak 70,67 poin (0,74%) ke level 9.648,98.
  • Indeks Straits Times bertambah 3,13 poin (0,10%) ke level 3.051,41.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.450 ke Rp 47.650, Astra Internasional (ASII) naik Rp 500 ke Rp 61.550, Adira Finance (ADMF) naik Rp 450 ke Rp 13.450, dan Multibreeder (MBAI) naik Rp 350 ke Rp 29.350.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Goodyear (GDYR) turun Rp 10.00 ke Rp 10.500, Indo Tambangraya (ITMG) turun Rp 650 ke Rp 45.150, Delta Jakarta (DLTA) turun Rp 500 ke Rp 125.500, dan Dian Swastatika (DSSA) turun Rp 300 ke Rp 15.500.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar