Selasa, 05 Juli 2011

Aksi Profit Taking Merahkan IHSG

INILAH.COM, Jakarta – IHSG akhirnya terjerumus dalam zona merah, setelah beberapa hari perdagangan menguat signifikan. Saham-saham unggulan dilanda aksi profit taking.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (5/7) ditutup terkoreksi 29,39 poin (0,74%) ke level 3.924,12, dengan intraday terendah di 3.905,72 dan tertinggi di 3.958,11. Demikian pula indeks saham unggulan LQ 45 yang turun 7,347 poin (1,05%) ke level 696,897.

IHSG hampir sepanjang perdagangan berada di zona merah. Dibuka melemah 0,22% ke level 3.944, indeks sempat catatkan penguatan ke level 3.958, sebelum akhirnya terus turun dan pada sesi pertama bertengger di level 3.941. Tekanan profit taking yang terus mendera akhirnya membawa IHSG ditutup jatuh di 3.924.

Analis Panin Securities Purwoko Sartono mengatakan, IHSG ditutup melemah akibat aksi ambil untung investor, setelah rally signifikan tiga hari terakhir. “Saham-saham bluechip yang sejauh ini menjadi pendorong pergerakan market sudah jenuh beli (overbought),” katanya.

Namun, ia menilai, koreksi indeks ini hanya akan berlangsung sementara karena bukan dipicu alasan fundamental. Variatifnya bursa regional lebih disebabkan liburnya bursa Wall Street yang membuat minimnya sentimen baru.

IHSG dua pekan terakhir telah menguat 6,2% dan empat hari terakhir telah menguat 3,7% tanpa koreksi berarti. Pulihnya sentimen krisis utang di Eropa dan membaiknya data manufaktur AS, menjadi katalisnya.

Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,38 miliar lembar saham, senilai Rp 6,519 triliun dan frekuensi 107.516 kali. Sebanyak 93 saham naik, 123 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Nilai transaksi terdongkrak aksi tutup sendiri (crossing) saham PT Bumi Resources (BUMI) oleh broker JP Morgan Securities senilai Rp 2,5 triliun.

Kendati terkoreksi, asing masih mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp80 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp3,968 triliun dan transaksi jual sebesar Rp3,887 triliun.

Beberapa emiten yang melemah antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.200 ke Rp 66.300, Indomobil (IMAS) turun Rp 550 ke Rp 9.100, Lionmesh (LMSH) turun Rp 550 ke Rp 5.250, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 20.950.

Sedangkan emiten-emiten lain yang menguat antara lain Multibreeder (MBAI) naik Rp 1.000 ke Rp 29.000, Hexindo (HEXA) naik Rp 450 ke Rp 7.700, Goodyear (GDYR) naik Rp 450 ke Rp 10.950, dan Fast Food (FAST) naik Rp 350 ke Rp 10.550.

Bursa regional Asia sore ini terpantau variatif. Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,54 poin (0,13%) ke level 2.816,35, indeks Hang Seng turun 22,52 poin (0,10%) ke level 22.747,95, indeks Nikkei 225 menguat 7,37 poin (0,07%) ke level 9.972,46, indeks Straits Times turun 0,64% ke level 3.133,39 dan indeks Kospi di Seoul naik 0,77% ke 2.161,75. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar