INILAH.COM, Sydney – Bursa saham Asia membukukan keuntungan moderat Selasa (5/7), memperpanjang kenaikan dari sesi sebelumnya. Hal ini karena meredanya kekhawatiran tentang utang Yunani dan manufaktur negara bagian AS.
Indeks S & P / ASX 200 Australia naik 0,2%, dan indeks Kopsi Korea Selatan naik 0,3%.
Indeks Nikkei Stock Average Jepang naik 0,1%, karena koreksi di sektor ritel menghambat kenaikan lebih lanjut. Saham Fast Retailing Co turun 1,4%, setelah angka penjualan toko untuk Juni tergelincir 0,5%. Beberapa pengecer besar Jepang akan mengumumkan pendapatan pekan ini.
Saham berjangka AS mengarah pada kenaikan moderat di Wall Street hari ini, dengan pasar akan buka kembali setelah libur panjang akhir pekan. Indeks Dow Jones Industrial Average berjangka naik 32 poin.
"Setelah Eurogroup selama akhir pekan menyetujui bantuan 12 juta euro selanjutnya [US$ 17,4 juta], krisis utang Yunani dapat mereda," kata ahli strategi di BNP Paribas.
Komoditas berjangka cukup kuat dalam perdagangan elektronik Nymex, membantu perusahaan sumber daya yang terdaftar di Asia menguat. Saham JFE Holdings Inc naik 1,2%, sedangkan BHP Billiton Ltd naik 0,7%.
NEC Corp naik 2,7% setelah perusahaan mengumumkan peluncuran komputer pribadi bekerjasama dengan Lenovo Group Ltd., China.
Kesepakatan spekulasi juga menular ke beberapa perusahaan di Asia, dengan Hynix Semiconductor Inc naik 1,5% di Seoul, setelah laporan bahwa Hyundai Heavy Industries Co mencoba untuk mendapatkan saham mayoritas di perusahaan. Saham Hyundai Heavy diperdagangkan turun 1,6%.
Pada bursa Jasdaq, saham Osaka Securities Exchange Co melonjak 7,5% setelah laporan bawha Bursa Saham Tokyo akan meluncurkan tawaran pengambilalihan bursa rivalnya. Kenaikan operator bursa saham ini menyebar ke Australia, dengan ASX Ltd naik 1,1% di Sydney.
JS Group Corp Jepang turun 1,4%. Perusahaan berencana membeli perusahaan bahan bangunan Italia, Permasteelisa SpA sebesar 600 juta euro. [ast]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar