Selasa, 05 Juli 2011

Musim panas ini, transaksi emas tidak akan atraktif

Musim panas ini, transaksi emas tidak akan atraktif
JAKARTA. Harga emas dunia mengalami penguatan pada sesi awal pekan ini. Investor kembali melakukan aksi beli logam mulia seiring ekspektasi berlanjutnya performa positif euro terhadap dollar AS.

Nilai tukar dollar AS yang lemah cenderung menguntungkan performa emas karena menjadikan komoditas yang dipatok dengan kurs dollar AS akan lebih murah bagi pemegang mata uang selain dollar AS. Pada waktu yang sama, minat investor terhadap emas sebagai investasi alternatif akan meningkat.

Emas menguat setelah sempat mencatat level terendah enam minggu pada pekan lalu dalam kisaran yang cukup tipis bersamaan dengan libur nasional Amerika yaitu Independence Day. Hingga akhir sesi London, emas naik lebih dari US$ 10 per troi ounce atau 0,7% ke US$ 1.495,45 per troi ounce.

Analis Valbury Asia Futures, Ahim mengatakan ekspektasi kenaikan minat beli emas dalam bentuk fisik pada jangka waktu ke depan tidak terlalu optimis mengingat faktor musiman, di mana pada musim panas perdagangan emas biasanya tidak terlalu atraktif.

Pasar Asia yang diharapkan akan menunjang performa emas nampaknya tidak terlalu tergoda dengan penurunan emas di bawah level US$ 1.500 per troi ounce akhir-akhir ini. Namun, analis global dari UBS memperkirakan minat beli emas akan mulai menguat jika harga menembus di bawah level US$ 1.480 per troi ounce.

"Sinyal pada intraday chart terlihat sideways dengan kecenderungan minor bullish dengan potensi tes kisaran level US$ 1.496,35-US$ 1.500," ujar Ahim, Selasa (8/7). Sedangkan pada level intraday support sesi hari ini Ahim menghitung emas terdapat pada kisaran US$ 1.489,70-US$1.485,50 hingga US$ 1.478,01.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar