Selasa, 05 Juli 2011

Terpangkas 29 Poin, IHSG Bertahan di Level 3.900

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terpangkas 29 poin akibat aksi jual di saham-saham bluechip yang sudah naik tinggi pada perdagangan sebelumnya. Untungnya, IHSG masih mampu bertahan di level 3.900.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di posisi Rp 8.540 per dolar AS dibandingkan penutupan kemarin di Rp 8.525 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun 5,049 poin (0,13%) ke level 3.948,468. IHSG mengakhiri reli penguatannya akibat profit taking.

Posisi IHSG yang sudah overbought dan melemahnya bursa-bursa di Asia menyeret IHSG ke zona merah. Sentimen yang beredar di lantai bursa tidak marak.

Indeks sempat mendaki ke posisi tertingginya hari ini di 3.958,118 meski belum mampu menembus rekor intraday tertingginya. Setelah naik sebentar, aksi ambil untung langsung menghajar IHSG hingga terkapar di zona merah.

Pada penutupan perdagangan, Selasa (5/7/2011), IHSG terkoreksi tipis 12,513 poin (0,32%) ke level 3.941,004 akibat aksi ambil untung di saham-saham unggulan yang memang harganya sudah tinggi. Sentimen negatif juga datang dari bursa Asia dan krisi utang Yunani.

Aksi ambil untung semakin sore semakin banyak terjadi di saham-saham unggulan. Alhasil, indeks sempat ambles hingga posisi terdalamnya hari ini di 3.905.726 dan hampir balik lagi ke level 3.800.

Menutup perdagangan, Selasa (5/7/2011), IHSG terpangkas 29,390 poin (0,75%) ke level 3.924,127. Sementara Indeks LQ 45 melemah 7,347 poin (1,05%) ke level 696,897.

Saham-saham 'kelas berat' paling banyak terkena tekanan jual hari ini, profit taking wajar terjadi karena saham-sahamnya di lantai bursa sudah masuk ke area jenuh beli.

Semua sektor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sempat memerah seluruh, sampai adanya aksi beli selektif di penghujung perdagangan sehingga membuat satu sektor menguat, yaitu indeks sektor perdagangan.

Perdagangan berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 107.516 kali pada volume 5,38 miliar lembar saham senilai Rp 6,519 triliun. Sebanyak 93 saham naik, 123 saham turun, dan 99 saham stagnan.

Volume dan nilai transaksi sedikit naik akibat transaksi tutup sendiri (crossing) saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) oleh broker JP Morgan Securities senilai Rp 2,5 triliun.

Jika transaksi tersebut tidak masuk dalam itungan, maka transaksi investor asing hari ini tercatat melakukan pembelian bersih (foreign net buy) tipis senilai Rp 80,17 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Bursa-bursa saham di Asia bergerak mixed hari dengan, beberapa ada yang berhasil mencetak poin meski angkanya tak signifikan. Bursa saham Jepang berhasil balik ke zona hijau akibat kinerja perusahaan yang berorientasi ekspor terangkat akibat penguatan yen.

Berikut kondisi bursa-bursa regional di sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai naik tipis 3,54 poin (0,13%) ke level 2.816,35.
  • Indeks Hang Seng menipis 22,52 poin (0,10%) ke level 22.747,95.
  • Indeks Nikkei 225 menguat tipis 7,37 poin (0,07%) ke level 9.972,46.
  • Indeks Straits Times melemah 18,01 poin (0,57%) ke level 3.135,43.
Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Multibreeder (MBAI) naik Rp 1.000 ke Rp 29.000, Hexindo (HEXA) naik Rp 450 ke Rp 7.700, Goodyear (GDYR) naik Rp 450 ke Rp 10.950, dan Fast Food (FAST) naik Rp 350 ke Rp 10.550.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Astra Internasional (ASII) turun Rp 2.200 ke Rp 66.300, Indomobil (IMAS) turun Rp 550 ke Rp 9.100, Lionmesh (LMSH) turun Rp 550 ke Rp 5.250, dan Bukit Asam (PTBA) turun Rp 400 ke Rp 20.950.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar