Jumat, 08 Juli 2011

Kiwoom incar pertumbuhan bisnis online trading

JAKARTA. PT Kiwoom Securities Indonesia menargetkan unit online trading menyumbang 80% terhadap nilai total transaksi sepanjang 2011.

Target itu sejalan dengan peluncuran label baru online trading besutan Kiwoom, yaitu Hero. Sebelumnya, broker asal Korea Selatan ini memiliki online trading berlabel Doit. Sistem online Doit selama ini hanya berkontribusi 40% terhadap total transaksi.

Kiwoom, yang sebelumnya bernama Dongsuh Securities, ini optimistis Hero bisa melipatgandakan transaksi. Pasalnya, "Hero memiliki sejumlah fitur yang bisa memanjakan nasabah dalam bertransaksi di bursa saham," ujar Ratnawati Wibowo, Direktur Kiwoom, Kamis (7/7).

Fitur khusus Hero antara lain multi slice order, yang memungkinkan nasabah melakukan banyak order atau banyak order kecil sekali eksekusi. Fitur unggulan lain adalah reservation order atau memasang order selama pasar tutup untuk dilaksanakan ketika pasar buka.

Ada lagi basket sell/amend/withdraw, yaitu menjual saham di portofolio atau mengubah atau membatalkan order secara keseluruhan. Hero juga memiliki informasi perdagangan seperti market info.

Manajemen Kiwoom menargetkan pada tahun ini bisa masuk peringkat 25 perusahaan sekuritas terbaik di Indonesia. Saat ini Kiwoom bertengger di peringkat 35.

Bursa Efek Indonesia (BEI) menyambut baik penerapan online trading di sejumlah broker, termasuk Kiwoom.

Otoritas bursa akan menggenjot kapasitas sistem online hingga lima kali lipat pada tahun depan. "Ini untuk mengurangi risiko dari sistem online," Adikin Basirun, Direktur Teknologi Informasi BEI.

Pada tahun ini terdapat 14 anggota bursa yang mengajukan sistem online trading.

Selain memperkuat infrastruktur, pengelola BEI segera menerapkan aturan yang nantinya akan menjadi panduan para anggota bursa dalam melaksanakan online trading. "Sehingga ada standard minimal untuk sistem online," tutur Adikin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar