INILAH.COM, Sydney - Saham Jepang turun pada Jumat (29/7), setelah beberapa kinerja perusahaan yang lemah, dengan pasar Asia-Pasifik tertekan karena kebuntuan utang AS.
Indeks Nikkei Stock Average tergelincir 0,2% pada awal perdagangan, sedangkan indeks S & P / ASX 200 Australia turun 0,1% dan indeks Kospi Korea Selatan diperdagangkan datar.
“Tampaknya akan ada sesi yang membingungkan, karena pedagang mengurangi risiko atas apa yang akan terjadi akhir pekan terkait debat plafon kredit AS, "kata Ben Potter, strategi di IG Markets.
"Pedagang mungkin akan mencari cara untuk mengurangi risiko pada pekan yang mungkin sangat volatile," katanya.
Pemungutan suara atas RUU Republik untuk mengangkat plafon kredit AS tertunda, dengan hanya beberapa hari tersisa sebelum batas waktu 2 Agustus, ketika pemerintah diperkirakan kehabisan uang untuk membayar semua tagihannya. Saham AS berakhir melemah, karena rilis laba yang kurang baik.
Laba yang mengecewakan mengerutkan beberapa saham di Asia, dengan Sony Corp turun 2,1% setelah melaporkan kerugian bersih kuartal kedua sebesar 15,5 miliar yen (US$ 200 juta), dibandingkan keuntungan tahun lalu sebesar 25,7 miliar yen.
Elektronik Jepang dan perusahaan media, yang juga memangkas prediksi fiskal tahunan, menghadapi gangguan produksi dan pasokan yang disebabkan gempa dan tsunami 11 Maret dan juga terhambat oleh penguatan yen.
Nintendo Co merosot 19,3%. Perusahaan melaporkan rugi bersih kuartal kedua sebesar 25,5 miliar yen, hampir identik dengan tahun sebelumnya. Selain memangkas outlook laba fiskal tahunan dan harga konsol game genggam 3DS.
Namun, beberapa saham perbankan Jepang naik setelah melaporkan laba lebih kuat, dengan Shinsei Bank Ltd melompat 9%, dan Aozora Bank Ltd meningkat 3,4%.
Di Korea Selatan, saham Samsung Electronics Co naik 0,7% setelah pembuat chip memori utama dunia membukukan penurunan laba bersih kuartal kedua 18%, sejalan dengan perkiraan analis. [ast]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar