Jumat, 29 Juli 2011

Pilihan Saham di Tengah Koreksi Indeks

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Koreksi masih melanda bursa domestik akhir pekan ini. Namun, investor bisa memanfaatkan kesempatan untuk mengambil posisi pada saham-saham yang sudah terkoreksi dalam. Apa pilihannya?

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada sesi pertama perdagangan Jumat (29/7), ditutup melemah 36,16 poin (0,87%) ke level 4.109,663.

Pengamat pasar modal Willy Sanjaya menyarankan investor untuk stand by dan ambil posisi pada saham-saham yang sudah terkoreksi dalam. Menurutnya, koreksi IHSG saat ini, memang sebaiknya digunakan investor untuk merealisasikan keuntungan, terutama untuk saham-saham uang sudah memberikan gain.

Namun, investor yang belum mengambil posisi, bisa membeli di harga bawah, “Tapi, akumulasi itu harus didasarkan pada positifnya laporan keuangan,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Saham-saham yang menjadi pilihannya adalah PT Citra Marga Nusaphala (CMNP) yang akan melakukan right issue pre-emptive atau placement di level Rp1.560, PT AKR Corporindo (AKRA) yang akan membagikan dividen Rp20 pada 24 Agustus dan Price to Earnings Ratio (PER) yang sangat murah di level 2,95 kali. “Ini saham termurah dan akan membagikan dividen,” tutur Willy.

PT Bakrie and Brothers (BNBR) juga harus diperhatikan karena laporan keuangannya diekspektasikan positif sehingga bakal memperlancar agenda kuasi reorganisasinya. Apalagi, laporan keuangan anak usahanya seperti ELTY mencatatkan kenaikan laba.

Lalu, PT Borneo Lumbung Energi (BORN) yang laba bersihnya naik 400% pada kuartal II/2011, PT International Nickel Indonesia (INCO) yang defensif dalam situasi market yang panik dan PT Telkom (TLKM) yang mengagendakan program buy back saham untuk jangka 6 bulan atau 1 tahun. “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuhnya.

Sedangkan analis HD Capital Yuganur Wijanarko menyarankan saham pembuat kosmetik Martina Berto (MBTO).Menurutnya, momentum lebaran biasanya diwarnai peforma yang cukup baik untuk saham sektor consumer goods. Pelaku pasar mulai memfaktorkan kinerja laporan keuangan untuk semester pertama 2011 akan terus belangsung sepanjang tahun,didukung kuatnya daya beli masyarakat.“Rekomendasi beli dengan target harga Rp600,” ujarnya.

Saham lain pilihannya adalah Astra International (ASII) dengan target hargaRp73.500.Aliran dana asing diperkirakan akan berlangsung di saham dengan kapitalisasi terbesar ini, untuk menjadikannya inti dan panutan untuk memenuhi permintaan konsumen dan kredit domestik. “Rekomendasi beli ASII dengan target harga bisa mencapai Rp73.500,” ucapnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar