Rabu, 20 Juli 2011

Laba Perusahaan Cerah, Wall Street Melonjak

New York - Bursa Wall Street kembali mencetak rekor terbaiknya, merespons kuatnya laporan keuangan perusahaan dan harapan baru tercapainya kesepakatan soal anggaran Amerika Serikat (AS).

Laporan keuangan yang menggembirakan dari International Business Machines Corp (IBM) dan Coca-cola berhasil mendongkrak saham-saham teknologi dan konsumer. Saham IBM tercatat melonjak hingga 5,7%, sekaligus menjadi pendongkrak Dow Jones.

"Pasar tela mencari kepmimpinan dan semua itu belum didapatkan dari sektor finansial. Faktanya, perusahaan-perusahaan teknologi dapat memberikan laporan keuangan yang memberikan harapan bahwa saham dapat naik, meski ada kekhawatiran masalah makro," ujar Nicholas Colas, chief market strategist ConvergEx Group seperti dikutip dari Reuters, Rabu (20/7/2011).

Pada perdagangan Selasa (19/7/2011), bursa Wall Street menguat tajam:
  • Indeks Dow Jones industrial average: naik 202,11 poin (1,63%) ke level 12.587,27.
  • Indeks Standard & Poor's 500: naik 21,27 poin (1,63%) ke level 1.326,71.
  • Nasdaq: naik 61,41 poin (2,22%) ke level 2.826,52.
Nasdaq melonjak lebih dari 2% didorong penguatan saham-saham teknologi berkapitalisasi besar, termasuk Apple yang menyentuh rekor tertingginya dalam 52 pekan terakhir.

Pasar mendapatkan momentum di akhir perdagangan, setelah Presiden Barack Obama mengatakan telah membuat perkembangan untuk kesepakatan pengurangan defisit US$ 3,75 triliun. Gedung Putih dan Kongres juga perlu menandatangani kesepakatan, termasuk kenaikan batas utang pada 2 Agustus atau AS akan mengalami gagal bayar utang.

"Saham-saham mulai menguat paling tidak untuk beberapa waktu, dan orang-orang berani bertaruh akan ada resolusi soal batas utang," ujar Wayne Kaufman, chief market analyst John Thomas Financial.

Sementara saham-saham sektor finansial seperti Goldman Sachs Group Inc dan Bank of America melemah setelah keluarnya laporan keuangan. Saham Bank of America melemah 1,5%, Goldman Sachs turun 0,6%.

Namun saham Wells Fargo justru melonjak 5,7%, sekaligus mencatat kenaikan terbesar untuk indeks finansial S&P. Lonjakan harga saham Wells Fargo terjadi setelah mengumumkan labanya naik 30%.

Volume perdagangan masih tidak terlalu ramai, dengan transaksi di New York Stock Exchange yang tercatat sebesar 7,01 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 7,49 miliar lembar saham.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar