Rabu, 20 Juli 2011

Rekor Baru Lagi untuk IHSG?

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin ditutup melemah tipis 9 poin akibat profit taking setelah menembus rekor tertingginya. Investor mengikuti trend bursa-bursa regional yang juga sedang dilanda aksi jual karena banyaknya sentimen negatif.

Pada perdagangan, Selasa (19/7/2011), IHSG menipis 9,557 poin (0,24%) ke level 4.023,417. Sementara Indeks LQ 45 turun 4,416 poin (0,62%) ke level 710,207.

Menguatnya bursa Wall Street secara tajam memberikan peluang untuk penguatan IHSG lagi. Investor akan memanfaatkan momentum penguatan bursa global tersebut untuk mendorong IHSG ke rekor tertingginya kembali pada perdagangan Rabu (20/7/2011).

Bursa Wall Street tadi malam kembali mencetak rekor terbaiknya, merespons kuatnya laporan keuangan perusahaan dan harapan baru tercapainya kesepakatan soal anggaran Amerika Serikat (AS).

Pada perdagangan Selasa (19/7/2011), indeks Dow Jones industrial average: naik 202,11 poin (1,63%) ke level 12.587,27, indeks Standard & Poor's 500 naik 21,27 poin (1,63%) ke level 1.326,71 dan Nasdaq naik 61,41 poin (2,22%) ke level 2.826,52.

Bursa Jepang juga langsung mengalami rebound cukup signifikan, sehingga indeks Nikkei kembali menembus level 10.000. Mengawali perdagangan Rabu, indeks Nikkei-225 tercatat naik 123,93 poin (1,25%) ke level 10.013,65.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:

Profit taking mulai melanda IHSG pada perdagangan kemarin, setelah beberapa hari mengalami kenaikan. Investor asing tampak mulai melakukan aksi ambil untuk dimana asing tercatat mulai melakukan net sell. Kami melihat koreksi yang terjadi di pasar masih cukup wajar. Beberapa saham bluechip tampaknya sudah mencapai rekor tertinggi baru. Disisi lain, investor juga masih dibayangi oleh kekhawatiran akan perkembangan kondisi makroekonomi di AS dan Eropa. Meski mengalami koreksi, akan tetapi indeks masih berada dalam pola uptrend pada kisaran support-resistance 3.994-4.038.

eTrading Securities:

IHSG kemarin ditutup turun 9.6 point (-0.24%) ke level 4,023.42 menyusul aksi profit taking yang dilakukan oleh sejumlah investor ditambah dengan berita negatif dari AS ikut membuat indeks ditutup di zona merah untuk pertama kalinya dalam lima hari terakhir.

Hampir seluruh sektor mengalami penurunan pada hari ini kecuali sektor agriculture (+0.22%), mining (+0.30%), property (+2.81%) dan trade (+0.65%) dengan total transaksi sebanyak 12.4 juta lot atau setara dengan Rp5.2 triliun.

Tercatat sebanyak 143 saham mengalami kenaikan, 91 saham mengalami penurunan, 81 saham tidak mengalami perubahan dan 138 saham tidak diperdagangkan sama sekali.Saham-saham yang menjadi penahan turunnya indeks a.l. BSDE, BUMI, EMTK, BRMS dan BKSL sementara yang menjadi penarik terbesar indeks hari ini a.l. BMRI, BBCA, ASII, ADRO dan INDF.

Asing tercatat melakukan net sell pada pasar regular sebesar Rp201 miliar dengan saham-saham yang paling banyak dijual a.l. BMRI, PGAS, INDF, PTBA dan TLKM. Rupiah hari ini menguat 9 point ke level Rp8,550 per US$ menyusul berita bahwa Indonesia kemungkinan besar akan lebih dulu mendapatkan investment grade daripada Filipina.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin IHSG akhirnya bergerak terkoreksi namun akhirnya berhasil ditutup di atas garis support Moving average 5 hari di 4011. Sementara dari pergerakan indikator tampak stochastic berpotensi membentuk deathcross di area overbought sementara RSI mulai bergerak reversal di area overbought. Pada perdagangan hari ini (20/7), IHSG kami perkirakan akan bergerak konsolidasi pada kisaran 3980-4042, sementara itu saham-saham yang dapat diperhatikan a.l. DEWA, GJTL, dan SMGR.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar