Kamis, 25 Agustus 2011

Ekspor Malaysia surut, harga CPO kian melorot

Ekspor Malaysia surut, harga CPO kian melorot
KUALA LUMPUR. Minyak sawit atau crude palm oil (CPO) tumbang untuk hari yang kedua. Melemahnya harga minyak sawit seiring surutnya permintaan dari negara-negara pembeli terbesar.

Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange turun 0,6% ke level RM 3.019 atau setara US$ 1.012 per metrik ton. Kontrak yang sama mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.030 per metrik ton.

Hari ini, surveyor Intertek melaporkan ekspor CPO Malaysia selama 25 hari pertama di bulan Agustus naik 6,3% menjadi 1,36 juta ton. Kenaikan tersebut lebih rendah dibanding ekspor dalam 10 hari pertama di Agustus yang naik 48%.

Direktur Commodity Links Pte. Vijay Mehta menyebut, gambaran ekspor secara umum turun, sehingga pasar bereaksi terhadap data itu. "Saat ini pasar sangat sepi menjelang liburan minggu depan," ujarnya di Singapura, hari ini.

Sementara, analis OSK Research Sdn. Alvin Tai menuturkan, secara umum dalam beberapa bulan terakhir pasar membicarakan produksi yang sangat kuat pada semester kedua 2011. "Meski demikian, harga masih bagus. Itu menjadi sinyal bertahannya harga," sebut Alvin, di Kuala Lumpur.

Dewan minyak sawit Malaysia, pada 8 Agustus, menyatakan produksi puncak CPO terjadi antara Juli dan Oktober. Produksi Malaysia kemungkinan naik menjadi 18,3 juta ton di tahun ini, dari tahun lalu sejumlah 17 juta ton.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar