Kamis, 25 Agustus 2011

Indikasi permintaan bakal naik, minyak rebound di pasar Asia

Indikasi permintaan bakal naik, minyak rebound di pasar Asia
SYDNEY. Setelah diperdagangkan melemah dalam dua hari sebelumnya, minyak mentah rebound hari ini, di pasar Asia. Harga emas hitam ini melaju seiring sinyal pemulihan ekonomi dan berkurangnya stok AS. Hal ini mengindikasikan bakal naiknya permintaan di AS, sebagai negara pengonsumsi minyak terbesar di dunia.

Minyak mentah WTI untuk pengiriman Oktober menguat 32 sen ke US$ 85,48 per barel di perdagangan elektronik New York Mercantile Exchange, dan berada di level US$ 85,45 per barel pada pukul 9.42 waktu Sydney. Kemarin, kontrak yang sama turun 28 sen ke US$ 85,16.

Sementara, minyak Brent untuk pengantaran Oktober naik 84 sen atau 0,8% ke US$ 110,15 per barel di bursa ICE Futures Europe, London, kemarin.

Harga minyak reli setelah AS melaporkan pesanan barang tahan lama (durable goods) dan harga rumah melampui perkiraan ekonom. Selain itu, data Departemen Energi menunjukkan, stok minyak turun 2,21 juta barel menjadi 351,8 juta, pada pekan lalu. Padahal, ekonom memprediksi bakal terjadi kenaikan cadangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar