Kamis, 25 Agustus 2011

Volume transaksi obligasi di pasar sekunder turun 30,7%

JAKARTA. Volume perdagangan obligasi pemerintah dan korporasi di pasar sekunder tercatat turun 30,7% menjadi Rp 6,3 triliun, pada perdagangan kemarin (24/8). Sehari sebelumnya, volume transaksi masih mencapai Rp 9,2 triliun.

Tak hanya volume, penurunan juga terjadi pada frekuensi perdagangan. Kemarin, frekuensi turun sebesar 26,5% dari 395 transaksi menjadi 291 transaksi. Penurunan terdalam dipimpin oleh obligasi negara atau surat utang negara (SUN) tenor menengah yang turun sebesar 44,44%.

Corporate secretary Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA) Tumpal Sihombing menyebut, untuk obligasi pemerintah yang mengalami pergerakan teraktif yaitu seri FR0054 (time to maturity 19,9 tahun). "Total frekuensi 43 transaksi yang bernilai Rp 715 miliar," ujarnya.

Sementara untuk obligasi korporasi, seri obligasi BNII01SB (time to maturity 6,74tahun dan yield 10,02%) menjadi seri teraktif dengan volume perdagangan sebesar Rp 45 miliar dan ditransaksikan sebanyak 9 kali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar