Kamis, 25 Agustus 2011

Investor Saham Pasrah Hingga 6 September

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Akhir pekan ini benar-benar hari yang menyebalkan. Bagaimana tidak? Hasil konferensi bank sentral Amerika di Jackson Hole, Wyoming, baru akan diketahui Jum’at (26/8) besok. Padahal, besok merupakan hari terakhir penutupan Bursa Efek Indonesia.

Setelah itu, hingga 6 September, tak ada yang bisa diperbuat. Jadi, memang tak ada waktu bagi pemilik uang untuk menentukan sikap yang mesti diambil kecuali berspekulasi atas kebijakan yang akan diambil The Fed.

Nah, menebak-nebak langkah The Fed itulah yang dilakukan investor saat ini. Sebagian pesimistis, lembaga pimpinan Ben Bernanke itu sudah tak punya peluru untuk menstimulus perekonomian Amerika. Sebagian lagi yakin, bank sentral akan meluncurkan paket stimulus yang dikenal quantitative easing (QE).

The Fed sudah dua kali meluncurkan stimulus QE. Pada QE1, The Fed mengelontorkan dana sekitar US$1,8 triliun untuk memborong mortgage security. Kemudian disusul QE2 sebesar US$600 miliar, yang sebagian besar dipakai untuk memborong treasury bonds.

Belum diketahui, berapa dana yang akan digelontorkan The Fed pada Q3 ini. Yang jelas, optimisme itu telah mendorong kenaikan indeks di Wall Street. Begitu juga dengan indeks Dow Jones, yang Selasa (23/8) kemarin ditutup menguat 2,97%.

Bursa tambah bersemarak ketika Rabu kemarin keluar laporan data penjualan barang yang lumayan bagus. Namun sayang, kecerahan pasar modal tak berlangsung lama. Kamis ini (25/8), indeks di seluruh dunia kembali menukik setelah Mody’s memangkas rating utang Jepang menjadi AA- (minus).

Di Jakarta, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang siangnya sempat menguat, langung anjlok 2,64 poin (0,07%) ke level 3.844,38. Pergerakan indeks hari ini akan ditentukan hasil dari konferensi bank sentral di Amerika.

Masalahnya, ya itu tadi, pemilik uang di Indonesia tak bisa berbuat apa-apa karena mulai besok Bursa Efek Indonesia (BEI) tutup. Ketergantungan kepada The Fed inilah yang membuat banyak orang merasa sebal. Soalnya, hal ini membuat pemilik uang terombang-ambing. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar