Kamis, 25 Agustus 2011

Pasar Fokus QE3 AS, Rupiah Cenderung Naik

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Kamis (25/8) diprediksi menguat. Fokus pada pada Quantitative Easing AS tahap ketiga jadi katalisnya.

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Albertus Christian mengatakan, rupiah cenderung menguat hari ini. Sebab, pasar kemungkinan terkonsolidasi terlebih dahulu pada pelemahan dolar AS.

Sebab, pasar fokus pada pidato Gubernur The Fed Ben Bernanke pada simposium di Jackson Hole, Jumat (26/8) soal Quantitative Easing (QE) ketiga. Setelah itu, pasar akan melihat arah yang lebih jelas lagi. "Karena itu, rupiah cenderung menguat dan akan bergerak dalam kisaran 8.525 sebagai level support yang belum ditembus dan level atasnya terbatas di level 8.555,” katanya kepada INILAH.COM.

Di sisi lain, dolar AS berpeluang mendapat tekanan, karena data ekonomi AS yang semalam dan hari ini dirilis sudah diekspektasikan negatif sehingga jadi tekanan bagi dolar AS. Semalam dirilis data pesanan barang tahan lama (durable goods order).

Angka sebelumnya plus 0,4% sudah diperkirakan jadi minus 0,3%. Lalu, Kamis (25/8) ini akan dirilis data unemployment claim yang sebelumnya dirilis 408 diperkirakan naik jadi 410 ribu. "Karena itu dolar AS masih berpotensi tertekan," ucapnya.

Sementara itu, lanjutnya, dari Eropa pasar terpengaruh negatif oleh ancaman potensi gagalnya paket penyelamatan Yunani. Beberapa paket penyelematan Yunani yang sudah disepakati di Brussel sebelumnya, terancam gagal. "Sebab, Finlandia meminta jaminan kolateral pada Yunani," ungkap Christian.

Di sisi lain, Austria tidak menyetujuinya dan Belanda mengancam untuk veto paket penyelamatan Yunani tersebut senilai 16 miliar euro. "Dana ini merupakan gabungan dari beberapa negara anggota Uni Eropa termasuk Finlandia dan Belanda," paparnya.

Kondisi itu, ditegaskan Christian, seharunys memperlemah euro. Tapi, karena fokus pasar pada The Fed, sentimennya tetap pelemahan dolar AS. Setelah ada kejelasan dari Quantitative Easing (QE) ketiga AS, baru perhatian pasar akan beralih ke Eropa. "Karena itu, rupiah cenderung menguat," tandas Christian.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta,Rabu (24/8) ditutup melemah 13 poin (0,15%) ke level 8.548/8.558 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar