Selasa, 18 Oktober 2011

Pengamat Ekonomi: Kabinet makin gemuk bisa menghambat pengembangan investasi

Pengamat Ekonomi: Kabinet makin gemuk bisa menghambat pengembangan investasi
JAKARTA. Wajah baru Kabinet Indonesia Bersatu jilid II bakal dirilis malam ini oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sejauh ini, masyarakat Indonesia sudah disuguhi gambaran awal seperti apa nanti susunan kabinet yang akan bekerja hingga tiga tahun ke depan. Penambahan pos wakil menteri dipastikan akan membuat kabinet menjadi jauh lebih gemuk.

Pengamat ekonomi David Sumual menuturkan, sejatinya pelaku pasar pesimis pergantian susunan kabinet dapat membawa perbaikan iklim investasi dan usaha di Indonesia. Pelaku pasar lebih menitikberatkan harapan pada perbaikan struktur pemerintahan agar lebih efisien. Investor menginginkan struktur birokrasi yang lincah dan tidak terlalu gemuk sehingga mempercepat koordinasi dalam memacu investasi maupun pertumbuhan di sektor lainnya.

Yang harus diingat, selama ini, ekonomi Indonesia tetap mampu tumbuh lebih karena masih kuatnya daya konsumsi domestik, bukan karena gebrakan dari pemerintah. "Makanya, Presiden harusnya merombak struktur agar bisa menciptakan gebrakan baru di bidang investasi dan perekonomian lainnya," kata David kepada KONTAN, kemarin.

Masalahnya, harapan tersebut sepertinya jauh panggang daripada api. Perombakan kabinet yang terjadi saat ini justru semakin memperumit struktur birokrasi dengan hadirnya pos wakil menteri. Pasar khawatir hal itu bakal semakin menghambat iklim investasi nasional. Terlebih, ada kesan masih kuatnya hitungan politis sebagai basis penempatan menteri. Alih-alih menempatkan menteri berdasarkan kompetensi.

Padahal untuk pos-pos strategis perekonomian seperti Menteri Keuangan, Menko Perekonomian, Menteri Perdagangan, Menteri Perindustrian, juga Menteri Negara BUMN, membutuhkan orang-orang yang kompeten di bidang yang dibawahinya. David enggan mengomentari nama-nama yang kini muncul dan diproyeksikan menempati posisi-posisi tersebut. "Dari sisi manajerial semuanya berpengalaman, tapi dari sisi kinerja kita harus tunggu dulu," imbuh David.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar