Selasa, 18 Oktober 2011

Pergerakan IHSG senasib dengan bursa Asia

JAKARTA. Senasib dengan pergerakan bursa Asia, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga dilanda aksi jual hingga penutupan sore ini. Pada pukul 16.00, IHSG tercatat merosot 2,87% menjadi 3.622,027.

Hal itu tidaklah mengherankan, mengingat hanya ada 23 saham yang ditransaksikan naik. Sedangkan 234 saham melorot dan 30 saham lainnya diam tak bergerak. Volume transaksi hari ini melibatkan 6,030 miliar saham senilai Rp 4,116 triliun.

Sektor pertambangan mencatat penurunan terbesar yaitu 4,99%. Baru kemudian disusul oleh sektor konstruksi dan sektor keuangan dengan penurunan masing-masing 3,87% dan 3,61%.

Saham-saham yang mencatatkan penurunan terbesar antara lain: PT Bhakti Capital Indonesia (BCAP) anjlok 24,55% menjadi Rp 415, PT Multifiling Mitra Indonesia (MFMI) turun 20,37% menjadi Rp 215, dan PT Tifico Fiber Indonesia (TFCO) turun 18,57% menjadi Rp 570.

Sementara itu, tiga saham yang mencatatkan kenaikan terbesar adalah PT Maskapai Reasuransi (MREI) yang naik 21,57% menjadi Rp 620, PT Equity Development (GSMF) naik 20% menjadi Rp 102, dan PT Indo Straits (PTIS) naik 12,90% menjadi Rp 700.

Seperti yang diketahui, mayoritas saham di bursa Asia dilanda aksi jual hari ini. Pada pukul 17.17 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 2,5% menjadi 116,29. Ini merupakan penurunan terbesar sejak 3 Oktober lalu. Dari sepuluh saham yang turun, hanya ada satu saham yang ditransaksikan naik.

Penurunan indeks acuan Asia ini ditandai dengan kemerosotan indeks acuan di sejumlah negara besar di kawasan regional. Sebut saja indeks Nikkei 225 Stock Average yang melorot 1,6%, indeks S&P/ASX 200 Australia turun 2,1%, indeks Kospi Korea Selatan turun 1,4%, dan indeks Shanghai Composite China turun 2,3%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar