Selasa, 18 Oktober 2011

IHSG Bakal 'Terjebak' Pelemahan Bursa Global

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kemarin berhasil mempertahankan momentum penguatannya dengan kenaikan sebanyak 64 poin. Indeks mantap bercokol di level 3.279.

Pada perdagangan, Senin (17/10/2011), IHSG melaju 64,335 poin (1,75%) ke level 3.729,015. Sementara Indeks LQ 45 menguat 11,480 poin (1,76%) ke level 661,170.

Kenaikan IHSG yang sudah berlangsung terus menerus membuat posisinya kini rawan profit taking. Apalagi ada sentimen negatif merosotnya bursa Wall Street ke titik terendahnya dalam 2 pekan. Hal itu akan membuat IHSG pada perdagangan Selasa (18/10/2011) akan bergerak di teritori negatif.

Bursa Wall Street tadi ditutup pada titik terendahnya dalam 2 pekan terakhir gara-gara pernyataan dari Menteri Keuangan Jerman, yang mengkandaskan harapan segera selesainya krisis di Eropa.

Pada perdagangan Senin (18/10/2011), indeks Dow Jones ditutup merosot hingga 247,49 poin (2,13%) ke level 11.397,00. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 23,72 poin (1,94%) ke level 1.200,86 dan Nasdaq melemah 52,93 poin (1,98%) ke level 2.614,92.

Pelemahan juga langsung menular ke bursa regional Asia. Berikut posisi bursa regional pada Selasa pagi:
  • Indeks S&P/ASX melemah 62,9 poin (1,47%) ke level 4.212,5.
  • Indeks Nikkei-225 melemah 120,86 poin (1,36%) ke level 8.758,74.

Berikut rekomendasi saham untuk hari ini:

Panin Sekuritas:
Kemarin indeks kembali menguat tajam terdorong oleh sentimen positif dari bursa regional Asia dan pembukaan bursa Eropa, terkait dengan rencana G-20 untuk meluncurkan kebijakan yang dapat meredam krisis hutang di Eropa. Disisi lain kami melihat indeks sudah mulai memasuki area jenuh beli setelah mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Kami proyeksikan indeks akan menguji resistance jangka pendek di 3.751, sementara untuk support berada di level 3.700. Saham pilihan : BBNI, BJBR, PTPP, DILD, BKSL.

eTrading Securities:
Perdagangan IHSG Senin (17/10) ditutup naik 64 point (+1.76%) ke level 3,729.01 dengan jumlah transaksi sebanyak 16.7 juta lot dan nilai transaksi sebesar Rp5 triliun. Hampir seluruh sektor saham pada perdagangan kemarin mengalami penguatan kecuali sektor consumer.

Tercatat sebanyak 197 saham mengalami penguatan, 43 saham mengalami penurunan, 61 saham tidak mengalami perubahan dan 154 saham tidak diperdagangkan sama sekali. Saham-saham yang menjadi pendorong bursa a.l. ASII, INCO, BBRI, BMRI dan BBNI, sedangkan saham-saham yang menjadi pemberat bursa pada hari ini a.l. UNVR, GGRM, BUMI, BRMS dan TPIA.

Asing tercatat melakukan net buy sebesar Rp140 miliar dengan saham yang paling banyak di beli adalah ASII, BBRI, BBNI, ADRO dan UNTR. Rupiah kemarin diperdagangkan kembali menguat 23 point ke level Rp8,822 per US Dollar.

Secara teknikal, pada perdagangan kemarin (17/10), IHSG bergerak menguat dengan kembali menembus garis MA 200nya kembali yang juga merupakan area Resistance Fibonacci Retracement 61.8% di level 3721. Pada perdagangan hari ini (18/10) diperkirakan IHSG masih berpotensi menguat terbatas untuk menguji garis Resistance downtrendnya dan akan bergerak pada range 3675-3782 dengan saham-saham yang dapat diperhatikan a.l ITMG, INCO, dan DOID.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar