Selasa, 18 Oktober 2011

Ketakutan Pasar (Paling Tidak) Tinggal 10%

INILAH.COM, Jakarta – Secara grafik, arah pergerakan IHSG masih fifty-fifty. Tapi, ketakutan pasar atas krisis tinggal 10%. Posisi indeks pun masih di bawah valuasi wajarnya sehingga memungkinkan untuk naik.

Pengamat pasar modal Irwan Ariston Napitupulu mengatakan, ketakutan (fear) pasar saat ini sudah berkurang dan bergerak ke kondisi sebelum krisis. Karena itu, harga saham pun saat ini sudah mendekati area sebelum krisis secara bertahap sambil menunggu laporan keuangan kuartal III-2011.

“Ketakutan pasar saat ini, paling tidak tinggal 10%. Karena itu, posisi IHSG saat ini masih berada di bawah valuasi wajarnya,” katanya kepada INILAH.COM.

Pada perdagangan Senin (17/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG )ditutup menguat 64,335 poin (1,75%) ke level 3.729,015, dengan intraday tertinggi di 3.729,64 dan terendah di 3.665,32. Demikian pula indeks saham unggulan LQ45 yang naik 11,480 poin (1,76%) ke level 661,170.Berikut ini wawancara lengkapnya:

IHSG terus merangsek naik, apakah akan terus berlanjut?
Saat ini ruang pergerakan IHSG masih fifty-fifty (50:50) antara penguatan maupun profit taking dan konsolidasi. Lajunya, lebih mengikuti perkembangan bursa regional dan global. Jika bursa regional menguat, indeks domestik pun bakal menguat. Begitu juga jika bursa regional dilanda profit taking.

Tapi, di level berapa akan terjadi profit taking masih belum bisa diprediksi karena secara grafik peluangnya masih fifty-fifty. Namun, meski peluangnya fifty-fifty, indeks cenderung menguat. Sebab, bursa global bergerak pada teritori positif baik Dow Jones Future maupun bursa Eropa selama lebih dari sepekan.

Level support dan resistance-nya?
Untuk Selasa (18/10) ini, IHSG memiliki support 3.700-3.665 dan resistance 3.750. Sedangkan hingga akhir pekan ini, indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.635 dan resistance 3.800.

Bagaimana dengan rilis kinerja keuangan emiten untuk kuartal III-2011?
Ya. secara fundamental, indeks juga mendapat dukungan dari rilis kinerja keuangan bukan hanya di dalam negeri tapi juga dari AS--seperti Google yang sudah merilis kinerjanya. Jadi, selama rilis kinerja emiten belum selesai, indeks cenderung naik seiring spekulasi bagusnya kinerja keuangan emiten tertentu.

Bagaimana dengan ketakutan pasar atas krisis utang Eropa?
Ketakutan (fear) itu sudah berkurang dan bergerak ke kondisi sebelum krisis. Karena itu, harga saham pun saat ini sudah mendekati area sebelum krisis secara bertahap sambil menunggu laporan keuangan kuartal III-2011. Ketakutan pasar saat ini, paling tidak tinggal 10%. Karena itu, posisi IHSG saat ini masih berada di bawah valuasi wajarnya.

Apakah down trend IHSG sudah terpatahkan?
Saat ini, secara tren, indeks masih berada dalam down trend-nya. Tapi, jika pekan ini indeks bisa bertahan di atas 3.800-an dalam 3-4 hari trading, fase down trend-nya terpatahkan. Jika tembus level tersebut tapi turun lagi, indeks masih dalam down trend-nya. Down trend IHSG sendiri belum terpatahkan, meskipun sudah terkonfimasi double bottom pada saat resistance 3.580 terpecahkan.

Jika dilihat dari tend line-nya, indeks saat ini sedang berada di area resistance-nya. Untuk short term, setelah menguat tajam dalam sepekan terakhir, indeks cenderung rawan profit taking. Apalagi, jika bursa regional bergerak minus. Pelaku pasar akan buru-buru merealisasikan keuntungan. Hanya saja, jika melihat grafik sebulan terakhir, indeks berada di tengah—tidak di bawah dan tidak di atas.

Apa saran Anda untuk pelaku pasar?
Bagi pelaku pasar yang belum memiliki posisi, lebih baik trading jangka pendek. Sebab, untuk masuk (long term) harus menunggu ayunan ke bawah. Apalagi, level harga saat ini sudah tinggi. Pada saat terjadi penurunan ke bawah, paling tidak hingga 3.600, jangan takut untuk masuk. Saya sudah mengatakan, sejak 3.318, buy karena sudah murah secara valuasi.

Bagaimana dengan yang sudah punya posisi?
Disarankan hold hingga terjadi profit taking yang cukup berarti di market. Tapi, selama indeks terus naik, lebih baik ikuti saja rally-nya dan jangan terlalu cepat profit taking. Jika merasa kurang nyaman, bisa merealisasikan keuntungan 25-50% dari fortopolio. Jika marasa yakin masih naik, hold saja, tidak masalah.

Saham-saham apa saja yang jadi pilihan Anda?
Saya rekomendasikan positif saham-saham second liner yang saat ini jadi incaran pasar sehingga mengalami kenaikan 2-3% bahkan 5% dan kenaikan itu cukup merata. Tapi, pasar harus hati-hati. Pilihlah saham-saham yang memiliki fundamental baik , belum mengalami kenaikan signifikan atau baru menguat 20-25% dan masih ada potensi kenaikan. Sebab, jika asal pilih, pada saat terjadi ketakutan lagi dari Eropa, saham-saham itu akan kembali rontok.

Spesifik sahamnya?
Untuk second liner adalah PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Clipan Finance Indonesia (CFIN) yang baru right issue, PT Bank Bukopin (BBKP). Lalu, PT Lippo Cikarang (LPCK). PT Bank Jabar Banten (BJBR) dan PT Bank Tabungan Negara (BBTN).

Untuk saham bluechips, masih punya peluang kenaikan 10-15% untuk jangka pendek seperti PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI), dan PT Bank Central Asia (BBCA). Lalu, PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Sampoerna Agro (SGRO), PT United Tractor (UNTR) dan PT Adaro Energy (ADRO).

Bagaimana strategi trading-nya?
Saham-saham tersebut masih memiliki ruang penguatan. Bagi yang belum punya saham, bisa masuk pada saham-saham tersebut hingga 50% fortopolio. Sisanya, untuk jaga-jaga jika terjadi penurunan dengan tujuan untuk kembali beli di level bawah. Artinya, jika rally masih bisa menikmatif profit tapi jika turun bisa beli di level bawah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar