Selasa, 18 Oktober 2011

IHSG Lanjutkan Apresiasi, Inilah Saham Pilihan

INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (18/10) akan melanjutkan penguatan. Beberapa saham unggulan masih direkomendasikan. Apa saja?

Danditra, analis pasar modal dari AM Capital mengatakan, secara teknikal, formasi double bottom IHSG sudah konfirmasi kemarin, karena pembentukannya disertai dengan volume yang signifikan. “Sementara fibo 61.8 memang masih mensinyalkan adanya pullback turun,”ujarnya kepada INILAH.COM.

Namun, imbuhnya, kalau kenyataannya IHSG terus naik, maka untuk jangka menengah IHSG sudah masuk fase trend bullish. “Hanya saja timing untuk masuk masih menunggu menunggu pemecahan level resistant IHSG untuk konfirmasi berlanjutnya trend bullish,” katanya.

Sedangkan pengamat pasar modal Ahmad Nurcahyadi mengatakan, secara fundamental, ekonomi Indonesia masih kuat, terutama sektor perbankan yang masih cukup likuiditasnya. “Imbas krisis Eropa akan relatif minimal tidak seburuk 2009, karena kredit masih tumbuh,”ungkapnya dihubungi terpisah.

Selain itu, kebijakan moneter Indonesia akan lebih difokuskan untuk memacu pertumbuhan ekonomi, tidak lagi perang melawan inflasi. “Tema ekonomi di kawasan Asia Pacific dan emerging market memang kini pada percepatan pertumbuhan untuk meminimalkan dampak krisis Eropa,”paparnya.

Meskipun China inflasi tinggi , tapi pertumbuhan masih overheating, sehingga belum bisa menaikkan suku bunga. Praktis yield/imbal hasil di Indonesia masih tinggi dan menarik investor karena masih di level 6,5 %, untuk acuan suku bunga.

Krisis di Eropa sendiri juga masih jauh menerpa sektor riil, terlihat dari kinerja korporasi kuartal tiga AS masih tumbuh tinggi, demikian pula di Indonesia. Sektor dengan market cap besar seperti tambang, sumber daya dan perbankan masih akan catat pertumbuhan laba bersih. “Permintaan /demand akan mulai kontraksi pada 2012,”jelasnya.

Di tengah situasi ini, Achmad merekomendasikan investor untuk membeli beberapa saham seperti Vale Indonesia (‎INCO) dengan target harga di Rp4.175. Kemudian Bank Rakyat Indonesia dengan target harga di Rp7.275 dan Timah (TINS) dengan target harga di Rp2.350 per lembarnya.

Pada perdagangan Senin (17/10), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 64,335 poin (1,75%) ke level 3.729,015, dengan intraday tertinggi di 3.729,64 dan terendah di 3.665,32. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 8,35 miliar lembar saham, senilai Rp 5,077 triliun dan frekuensi 161,759 kali.

Sebanyak 209 saham naik, sisanya 45 saham turun, dan 66 saham stagnan. Penguatan indeks diwarnai aksi beli asing, yang mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp164 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp1,170 triliun dan transaksi jual mencapai Rp1,005 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar