Rabu, 06 Juli 2011

Nasdaq Menguat Berkat Netflix

New York - Saham-saham di bursa Wall Street ditutup flat, setelah libur perdagangan memperingati Hari Kemerdekaan AS. Investor mengambil untung sejenak setelah penguatan di Wall Street yang cukup tajam sebelumnya.

"Ini bukan kejutan yang sesungguhnya bahwa pasar sedang menghadapi waktu yang lebih berat dan hari ini menjadi lebih semangat, setelah pekan cukup besar yang kita alami," ujar Hayes Miller, analis dari Baring Asset Management seperti dikutip dari Reuters, Rabu (6/7/2011).

Pada perdagangan Selasa (5/7/2911), indeks Dow Jones ditutup melemah tipis 12,90 poin (0,10%) ke level 12.569,87. Indeks Standard & Poor's 500 juga melemah 1,79 poin (0,13%) ke level 1.227,88 dan Nasdaq menguat 9,74 poin (0,35%) ke level 2.825,77.

Namun perdagangan berjalan sepi, dengan transaksi di New York Stock Exchange hanya sebesar 6,04 miliar lembar saham, di bawah rata-rata harian yang sebesar 8,47 miliar lembar saham.

Pasar saham tidak bereaksi keras setelah Moody's Investor Services menurunkan peringkat kredit Portugal ke 'Junk', sehingga negara tersebut menghadapi risiko dana talangan sebelum akhirnya bisa kembali ke pasar saham. Namun menurut Luke Rahbari, analis dari Stutland Volatility Group, masalah tersebut sudah diprediksi.

"Ini lebih pada simbolik. Dalam jangka pendek, segala sesuatunya bakal berada dalam tekanan, setiap orang ingin keluar dari setiap kelas aset kecuali tunaim dan mereka akan melakukan penilaian kembali setelah mendapatkan klarifikasi lebih lanjut," ujarnya.

Nasdaq menguat berkat lonjakan saham Netflix hingga 8,1% menjadi US$ 289,63, bahkan sempat menembus rekor di US$ 291,23, setelah mengungkapkan telah melakukan ekspansi jasa online videonya ke 43 negara di Amerika Latin dan Karibia.

(qom/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar