Rabu, 06 Juli 2011

Bapepam-LK mengkaji beleid IPO online

JAKARTA. Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) berniat menyusun beleid yang mengatur pelaksanaan praktik penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) melalui sistem online.

Gonthor R. Aziz, Kepala Biro Penilaian Keuangan Perusahaan Sektor Jasa Bapepam-LK, mengungkapkan, regulator akan terlebih dahulu berdiskusi dengan para pelaku pasar. "Kami akan mengajak para pelaku pasar terkait untuk membahas hal ini," kata dia, Senin (4/7).

Kelak, jika regulator dan pelaku pasar sudah sepakat, kemungkinan besar, IPO online bakal diakomodir dalam revisi peraturan Bapepam-LK Nomor IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info Memo. Dalam aturan tersebut dipaparkan tentang prinsip penawaran awal (bookbuilding). Namun, di situ belum ditegaskan mengenai mekanisme-nya, apakah dengan cara manual atau online.

Bapepam-LK tidak cuma berniat mengatur bookbuilding, melainkan juga proses penawaran umum (offering) via online. Bookbuilding merupakan ajakan baik langsung maupun tidak langsung untuk mengetahui minat calon pembeli atas efek atau harga efek yang ditawarkan.

Rencana terbaru Bapepam-LK ini tidak lepas dari pelaksanaan IPO online yang dilakukan oleh PT Visi Media Asia. Vicky Ganda Saputra, Direktur Eksekutif Investment Banking Danatama Makmur, menyambut baik rencana Bapepam-LK. Danatama Makmur merupakan salah satu penjamin emisi (underwriter) IPO Visi Media.

Menurut Vicky, sistem IPO online memiliki banyak kelebihan. "Selain efisien, juga tidak akan ada pemesanan ganda," kata dia.

Sistem teknologi informasi memungkinkan dilakukannya deteksi pemesanan ganda dengan lebih mudah. Pelaksanaan bookbuilding online ini juga yang akhirnya menjadi penyebab belum turunnya izin efektif IPO dari Bapepam-LK (lihat Harian KONTAN, 4 Juli 2011). Semula, underwriter memperkirakan izin turun pekan lalu. Apa boleh buat, karena otoritas masih membutuhkan waktu untuk menelaah praktik tersebut, izin IPO Visi Media pun masih tertahan hingga kini.

Proses bookbuilding saham Visi Media sudah berlangsung 13 Juni–21 Juni lalu. Kegiatan bookbuilding melalui sistem online dibatasi hanya untuk 200 investor. Hasilnya, ada kelebihan permintaan hingga 5,12 kali. Harga IPO ditetapkan Rp 280 per saham, sehingga potensi dana yang bisa diraup mencapai Rp 640,1 miliar. IPO Visi Media juga menawarkan waran sebanyak 571,5 juta dengan rasio 4:1.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar