Rabu, 06 Juli 2011

Penguatan Rupiah Tunggu Arah Pergerakan IHSG

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Dengan masih lambatnya ekonomi AS maka semakin mendorong arus modal asing ke Indonesia. Kondisi ini akan terus mengangkat nilai tukar rupiah.

Demikian disampaikan Managing Director Currency Management Group, Farial Anwar kepada INILAH.COM (6/7). "Penguatan rupiah dipicu oleh derasnya aliran hot money yang masuk ke Indonesia," katanya.

Dana asing, katanya lagi, banyak masuk ke pasar modal. Namun dengan trend melemahnya bursa saham maka rupiah menunggu pergerakan indeks. Jadi untuk sementara nilai rupiah saat ini belum banyak perubahan. Meskipun terdapat sentimen positif terhadap penguatan rupiah, karena masih menunggu perkembangan dari geliat pasar modal.

"Pengusaha dari luar negeri tentu harus menukarkan dolarnya ke rupiah untuk membeli saham dan sebagainya sehingga penguatan rupiah cenderung akan terus terjadi," kata Farial.

Nilai kurs rupiah terhadap US$ di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (5/7) kemarin ditutup melemah 16 poin (0,18%) ke level 8.535/8.540 per dolar AS.

Hal ini juga didukung oleh kondisi ekonomi Amerika yang belum pulih. Tingkat pengangguran yang cukup tinggi, beban suku bunga pinjaman yang semakin membengkak. Ditambah nilai kerugian yang mencapai 30% jika nekat membeli di sektor properti.

Sementara itu, krisis Yunani yang belum kunjung usai meskipun sudah ada upaya untuk bailout dari IMF. Hal itu berpotensi gagal bayar bagi Yunani.

Keseluruhan faktor-faktor tersebut mengakibatkan hot money mengalir ke emerging countries, salah satunya Indonesia. "Timur Tengah masih bermasalah. Jepang juga masih bermasalah dengan krisis nuklirnya," imbuhnya. [hid]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar