Rabu, 06 Juli 2011

Suku Bunga ECB Bakal Tolong Pelemahan Rupiah

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Rabu (6/7) diprediksi melemah terbatas. Mata uang RI ini tertolong oleh ekspektasi kenaikan suku bunga Bank Sentral Eropa (ECB).

Periset dan analis senior PT Monex Investindo Futures Zulfirman Basir mengatakan, potensi pelemahan rupiah hari ini dipicu oleh beberapa data AS yang positif. Menurutnya, semalam sudah dirilis data factory order yang sudah diprediksikan naik 1% dari sebelumnya turun (-1,2%).

Apalagi, lanjut Firman, akhir pekan lalu, data manufaktur AS juga cukup positif. "Akibatnya, rupiah cenderung melemah dan akan bergerak dalam kisaran 8.530 hingga 8.550 per dolar AS,” katanya kepada INILAH.COM.

Lebih jauh dia menjelaskan, data manufaktur dan factory order membuat market cukup optimistis pada rilis data non-fram payroll pada Jumat (8/7). Angkanya diperkirakan naik jadi 87 ribu dari angka sebelumnya 54 ribu. "Karena itu, pelaku pasar akan menyesuaikan posisi yang memicu penguatan dolar AS," tandas Firman.

Di sisi lain, rupiah juga mendapat tekanan profit taking mengingat penguatan rupiah dalam beberapa hari terakhir terlampau tajam. "Hanya saja, pelemahan rupiah akan terbatas," timpalnya.

Sebab, imbuhnya, pasar juga berekspektasi Bank Sentral Eropa akan menaikan suku bunga acuannya pada Rapat Dewan Gubernur European Central Bank (ECB) pada Kamis (7/7/2011) sebesar 25 basis poin ke level 1,50%. "Ini jadi sentimen positif bagi euro dan bakal turut mendongkrak rupiah," ucapnya.

Asal tahu saja, kurs rupiah di pasar spot valas antar bank Jakarta, Selasa (5/7) ditutup melemah 16 poin (0,18%) ke level 8.535/8.540 per dolar AS.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar