Rabu, 06 Juli 2011

BOW Saham Properti, Komoditas & Konsumer

Headline
INILAH.COM, Jakarta - Bursa saham Indonesia pada Rabu (6/7) berpeluang menguat, meskipun terhambat sentimen pelambatan ekonomi global. Investor bisa BOW saham komodias, properti dan konsumer.

Nico Omer Jonckhere, analis Valbury Securities mengatakan, koreksi jangka pendek saat ini sudah berjalan. Terlihat dari hampir semua indeks global yang sudah berada dalam posisi overbought.

Namun, untuk jangka menengah panjang, sebenarnya IHSG masih berpeluang naik. “Karena Indonesia masih punya katalis lain yaitu kenaikan rating investasi,” ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, indeks Dow Jones memang masih di atas MA 200 hari, artinya masih bullish. Tapi indikator perlambatan ekonomi AS masih kuat, seperti data unemployment dan penjualan properti yang menurun. “Apalagi pertumbuhan ekonomi China juga melambat,” katanya.

Nico pun menambahkan, target akhir tahun IHSG adalah di level 4.200-4.500. Namun, hal ini mulai sulit karena perlambatan ekonomi AS dan China akan berdampak pada kinerja earning emiten Indonesia di kuartal dua, tiga dan empat, “Apalagi program-program stimulus fiskal dan moneter dihentikan,” ucapnya.

Di tengah situasi ini, Nico merekomendasikan investor untuk buy on weakness beberapa saham, seperti saham TB Bukit Asam (PTBA) dan London Sumatra (LSIP).

Menurutnya, harga komoditas jangka menengah panjang masih akan meningkat, seiring pelemahan dolar AS. Adapun likuiditas dolar masih tinggi, karena program quantitative easing jilid tiga akan dilanjutkan, menyusul perlambatan pertumbuhan ekonomi AS.

Saham properti Alam Sutra Realty (ASRI) juga disarankan karena perkembangan properti 10 tahun terakhir masih menarik, terkait permintaan yang tinggi. Sektor konsumer dan multifinance seperti Mayora Indah (MYOR) dan Clipan Finance Indonesia (CFIN) juga dinilai berprospek naik, “Hal ini karena daya beli masyarakat meningkat, seiring penguatan rupiah,” tutupnya.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Selasa (5/7) ditutup terkoreksi 29,39 poin (0,74%) ke level 3.924,12, dengan intraday terendah di 3.905,72 dan tertinggi di 3.958,11. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 5,38 miliar lembar saham, senilai Rp 6,519 triliun dan frekuensi 107.516 kali.

Sebanyak 93 saham naik, 123 saham turun, dan 99 saham stagnan. Kendati terkoreksi, asing masih mencatatkan nilai transaksi beli bersih (net foreign buy) sebesar Rp80 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli mencapai Rp3,968 triliun dan transaksi jual sebesar Rp3,887 triliun. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar