Rabu, 06 Juli 2011

Sesi Dua, Cermati Saham Komoditas & Infrastruktur

INILAH.COM, Jakarta – Koreksi bursa siang ini diperkirakan akan berlanjut hingga penutupan. Namun, saham komoditas dan infrastruktur masih bisa menjadi pilihan.

Analis Infovesta Utama Praska Putrantyo memperkirakan, pergerakan indeks saham domestik hingga penutupan sore nanti akan melemah. “Indeks akan bergerak dalam kisaran support 3.901 dan resistance 3.953,” katanya kepada INILAH.COM, di Jakarta, Rabu (6/7).

Koreksi indeks hari ini menurut Praska, salah satunya dipicu oleh pergerakan bursa regional dan global yang cenderung variatif. Apalagi, pergerakan bursa AS pun beragam. “Kondisi itu dipicu oleh penurunan peringkat urang Portugal oleh Moody's Investors Service,” ujarnya.

Moody's, lanjutnya, memangkas peringkat hutang Portugal sebanyak 4 peringkat dari Baa1 menjadi Ba2 yang merupakan level ‘junk’ atau sampah. “Pasar saat ini, lebih melihat kecenderungan sentimen dari eksternal,” timpalnya.

Apalagi, ditegaskan Praska, inflasi China diprediksi naik ke level 6,2% pada Juni 2011. Kondisi itu, akan menambah kekhawatiran, bahwa Bank Central China (PBoC) akan kembali menaikkan suku bunga acuan. Di sisi lain, AS akan mengumumkan tingkat pengangguran untuk Juni yang akan dirilis Jumat (8/7). “Karena itu, sikap wait and see investor akan terus berlanjut hingga akhir pekan ini,” ungkapnya.

Sementara itu, sentimen dari internal sendiri adalah indeks masih dilanda profit taking pada saham-saham bluechip setelah rally dalam empat hari sebelumnya. Situasi itu otomatis menghambat indeks untuk mendarat di teritori positif.

Pada saat yang sama, imbuhnya, laporan keuangan berbagai emiten untuk kuartal II/2011, belum direspon oleh pasar. “Sebab, kinerja emiten mungkin baru akan dirilis pada pekan ketiga-keempat Juli ini,” ucapnya.

Dalam situasi ini, dia merekomendasikan positif beberapa saham di sektor pertambangan batu bara seiring kenaikan harga minyak mentah dunia ke atas US$97 per barel. Lalu, sektor Crude Palm Oil (CPO) akibat bakal meningkatnya demand bahan baku minyak goreng menjelang bulan puasa dan semen seiring meningkatnya permintaan sektor ini untuk infrastruktur.

Saham-saham pilihannya adalah PT Indo Tambang Raya (ITMG), PT Tambang Bukit Asam (PTBA), PT London Sumatera Indonesia (LSIP), PT Astra Agro Lestari (AALI), PT Semen Gresik (SMGR) dan PT Indocement Tunggal Prakarsa (INTP). “Saya rekomendasikan buy on weakness saham-saham tersebut,” imbuhnya. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar