Kamis, 14 Juli 2011

Pilih Saham yang Masih Lagging

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham domestik pada Kamis (14/7) diperkirakan akan masih akan menguat. Saham yang masih lagging bisa dilirik.

Analis pasar modal Willy Sanjaya mengatakan, IHSG hari ini masih akan menguat. "Tren market masih bullish dengan adanya capital inflow, seiring penembusan IHSG di level 4000 awal pekan ini," ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, kalaupun ada koreksi, sifatnya masih wajar. Pasalnya, penguatan IHSG sebelum ini memang banyak dimotori oleh Kelompok Astra Astra International (ASII) dan United Tractor (UNTR) serta saham perbankan,"Sehingga wajar ada profit taking di saham-saham ini."

Willy pun menyarankan investor untuk lebih memperhatikan saham-saham yang masih tertinggal harganya. Emiten pilihannya adalah saham grup Bakrie atau Seven Brothers.

Selain saham properti dan infrastruktur, seperti Kawasan Industri Jababeka (KIJA), Sentul City (BKSL), Adhi Karya (ADHI) dan Wijaya Karya (WIKA). "Ada peluang penguatan pada saham-saham ini," imbuhnya.

Senada dengan Yuganur Wijanarko dari HD Capital yang memperkirakan IHSG hari ini masih akan melanjutkan penguatan. “IHSG hari ini akan bergerak di level support 3.909-3.808 dan resistance 4.020-4.100,” ujarnya.

Menurutnya, sentimen positif dari data GDP China yang naik, mendorong IHSG kemarin untuk meneruskan uptrend di atas 4.000 dan membatalkan skenario penurunan ke 3.825. “Pembuktian bahwa Cina tidak mengalami slowdown ekonomi seperti diperkirakan banyak orang seharusnya membuat permintaan komoditas seperti batubara dan besi tinggi.”

Di tengah kondisi ini, beberapa saham yang direkomendasikan adalah Krakatau Steel (KRAS), Bank Mandiri (BMRI), Adaro Energy (ADRO), Alam Sutera Realty (ASRI),”Rekomendasi beli untuk emiten-emiten ini,” katanya.

Pada perdagangan Rabu (13/7), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 42,830 poin (1,08%) ke level 3.980,845, dengan intraday tertinggi di 3.971,72 dan terendah di 3.938,25. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 6,421 miliar lembar saham, senilai Rp 4,006 triliun dan frekuensi 141.433 kali.

Sebanyak 154 saham naik, 44 saham turun, dan 100 saham stagnan. Kendati menguat, aliran dana asing terpantau keluar dari bursa, dengan nilai transaksi jual bersih (net foreign sell) mencapai Rp19 miliar. Rinciannya adalah transaksi jual sebesar Rp1,180 triliun dan transaksi beli sebesar Rp1,160 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar