Kamis, 14 Juli 2011

Suplai dollar AS diprediksi meningkat, otot rupiah kian perkasa

Suplai dollar AS diprediksi meningkat, otot rupiah kian perkasa
JAKARTA. Rupiah lanjut menguat untuk hari yang kedua. Otot rupiah kian perkasa setelah Ketua The Federal Reserves Ben S. Bernanke menyebut, AS mungkin akan membeli lebih banyak obligasi pemerintah. Pernyataan itu memicu kekhawatiran suplai dollar akan meningkat di pasar.

Rupiah terapresiasi 0,1% ke Rp 8.539 per dollar pada pukul 10.30 di Jakarta. Tahun ini, mata uang Garuda ini sudah menguat 5,2% karena asing membeli US$ 2,5 miliar saham Indonesia, lebih dari jumlah yang mereka jual.

Kemarin, dollar index tumbang paling tajam sejak Oktober 2010. Hal ini dipicu langkah Moody`s Investors Service menempatkan peringkat utang AS pada kemungkinkan downgrade untuk pertama kalinya sejak 1995. Bernanke menyebut, bank sentral tetap harus siap menanggapi indikasi perkembangan ekonomi dengan kebijakan moneter yang disesuaikan.

Ekonom Barclays Capital Prakriti Sofat mengatakan, testimoni Bernanke semakin mendekatkan pada sinyal The Fed mungkin memberikan tambahan stimulus kebijakan moneter. "Ini menyebabkan meluasnya pelemahan dollar," ujarnya.

Data Departemen Keuangan menunjukkan, kepemilikan asing di surat utang pemerintah Indonesia meningkat 22% pada tahun ini menjadi Rp 239,3 triliun hingga 8 Juli.

Adapun, kemarin, harga obligasi bertenor 10 tahun bergerak tipis. Data Inter-Dealer Market Association menunjukkan, imbal hasil obligasi yang jatuh tempo Juli 2021 stagnan di 7,32%.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar