Selasa, 06 September 2011

IHSG Sideways, Pilih Saham Sensitif Suku Bunga

Headline
INILAH.COM, Jakarta – Bursa saham Indonesia pada Selasa (6/9) diperkirakan akan bergerak sideways. Saham yang sensitif suku bunga bisa menjadi pilihan investor hari ini.

Alfatih, analis dari Samuel Sekuritas mengatakan, bursa regional Asia hari ini mulai melemah lagi, mengantisipasi trend turun Dow Jones akhir pekan lalu. “Kondisi ini menyebabkan IHSG akan bergerak sideways di kisaran 3.800 – 3.920," ujarnya kepada INILAH.COM.

Menurutnya, penurunan Dow dipicu oleh data pengangguran AS yang masih tinggi. Apalagi ada perkiraan pesimistis Nouriel Roubini, yang menyatakan ekonomi AS akan menuju resesidouble dip, lebih buruk dari resesi 2008. Namun belanja konsumen AS Juli justru menguat tajam, dan biasanya belanja konsumen semakin kuat di kuartal tiga dan semester dua.

“Indikator teknikal Dow juga mengarah pada pembentukan tren koreksi besar, karena Dow sedang menguji kekuatan level support dari wave C yang sedang terbentuk,”katanya.

Sedangkan secara domestik, indikator teknikal IHSG jangka pendek masih akan sideways, karena IHSG masih bergerak di atas Fibonacci line 50%, dengan kecenderungan belum membentuk lower low. Adapun untuk jangka panjang, IHSG masih tren naik dengan support kuat di 3.650.

Dalam situasi sideways yang menyebabkan konsolidasi IHSG berlangsung cukup panjang, Alfatih menyarankan investor untuk trading pada saham-saham yang sensitif suku bunga. Pilihannya adalah saham seperti Bank Mandiri (BMRI) dan Bank Central Asia (BBCA). Demikian juga saham konsumer seperti Unilever (UNVR). “Investor bisa trading buy saham-saham ini,”ujarnya.

Alfatih melihat saham-saham ini menarik, didukung inflasi Indonesia yang masih relatif rendah. Selain itu, dengan daya beli masyarakat yang masih kuat, biasanya permintaan belanja konsumen naik di semester kedua.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan Senin (5/9) ditutup menguat 24,441 poin (0,63%) ke level 3.866,172, dengan intraday tertinggi di 3.912,18 dan terendah di 3.841,71. Perdagangan di Bursa Efek Indonesia didukung volume transaksi sebesar 4,128 miliar lembar saham senilai Rp 6,087 triliun dan frekuensi 121.369 kali.

Sebanyak 104 saham naik, sisanya 129 saham turun, dan 75 saham stagnan. Aliran dana asing terpantau berkurang drastis, dengan nilai transaksi beli bersih asing (net foreign buy) tercatat hanya sebesar Rp59 miliar. Rinciannya adalah transaksi beli sebesar Rp2,997 triliun dan transaksi jual sebesar Rp2,937 triliun. [mdr]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar