Selasa, 06 September 2011

Anomali IHSG Hanya Sementara

INILAH.COM, Jakarta - IHSG kemarin berhasil ditutup menguat, anomali di tengah koreksi bursa regional dan global. Bagaimana prediksi pergerakannya hari ini?

Satrio Utomo, analis dari Universal Broker Indonesia mengatakan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hari ini akan cenderung bergerak mengikuti perkembangan regional. Terutama karena minimnya sentimen, menyusul tutupnya bursa Wall Street karena libur.

Adapun penguatan IHSG di tengah koreksi regional dan global kemarin, dinilai Tommy hanya sementara. Pasalnya, dana asing juga ikut keluar menyusul tekanan jual.“Perlawanan IHSG terhadap pergerakan indeks regional, sepertinya hanya berlangsung kemarin saja. Di tengah tren koreksi regional, IHSG paling bisa menghadapi 1-2 hari saja. Selebihnya akan berat.”

Pada perdagangan Senin (5/9)kemarin, IHSG ditutup menguat 24,441 poin (0,63%) ke level 3.866,172

Berikut wawancara lengkapnya:

Bagaimana pergerakan IHSG hari ini ?

Ada peluang kekhawatiran hari ini. IHSG kemarin tidak bisa ditutup menembus level 3.905 – 3.925, berarti investor memang masih harus bersiap diri menghadapi koreksi yang masih bisa terjadi.

Apa tertekan koreksi regional?

Regional memang masih tidak menentu. Indeks Hang Seng bisa saja rebound, karena penurunannya kemarin agak terlalu dalam. Dow Jones juga masih tutup karena libur. Tapi kalau regional bisa menguat, IHSG bisa naik. Sedangkan kalau regional turun, IHSG akan terkoreksi.

Ada peluang, IHSG bergerak anomali seperti kemarin?

Perlawanan IHSG terhadap pergerakan indeks regional, sepertinya hanya berlangsung kemarin saja. Di tengah tren koreksi regional, IHSG paling bisa menghadapi 1-2 hari saja. Selebihnya akan berat. Lihat saja aliran dana asing yang pada sesi pertama kemarin sempat mencapai lebih dari Rp 300 miliar, pada sore hari sudah berkurang hingga hampir mencapai Rp 200 miliar.

Artinya, aliran dana asing yang menyerbu masuk di awal perdagangan, memang hanya merupakan aliran dana asing yang tertahan selama libur Lebaran. Setelah publikasi dari angka inflasi Agustus yang di atas ekspektasi, tekanan jual asing terlihat semakin besar, sehingga posisi net inflow menjadi berkurang.

Kapan saat yang tepat bagi investor untuk masuk?

Kalau mau buy back, sepertinya lebih baik menunggu perkembangan. Rencana saya sih, nanti kalau IHSG sudah turun di 3.650 – 3.750, baru saya belanja lagi. Untuk medium term, IHSG juga diperkirakan berada di kisaran 3.750 - 3.802. Atau, kalau DJI tiba-tiba ada sinyal positif, baru saya memutuskan untuk entry.

Untuk positioning, saham apa yang masih menarik?

Posisi beli masih bisa di Astra International (ASII) yah. Net buy asing kemarin masih kuat. Tapi karena regional masih dalam tren turun, ASII ada kecenderungan melemah juga ke level 64.000-66.500. Di level ini, ASII sangat menarik. Apalagi setelah pameran mobil IIMS, biasanya saham otomotif bergerak naik.

Investor juga bisa buy on weakness beberapa saham lain kalau IHSG melemah ke 3.650-3.750. Untuk lapis pertama pilih ASII, BBRI, BMRI, GGRM. Untuk lapis dua, pilih UNTR, BBNI, INDF dan UNVR. Sedangkan untuk lapis tiga, pilih saham MAPI, CPIN dan GJTL. [ast]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar