Selasa, 06 September 2011

Aksi Borong Saham Jelang Penutupan Angkat IHSG 23 Poin

Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengakhiri perdagangan dengan menguat 23 poin berkat perburuan saham-saham unggulan di menit-menit terakhir. Indeks telah melalui perdagangan yang fluktuatif.

Sementara nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) ditutup melemah di Rp 8.555 per dolar AS dibandingkan penutupan perdagangan kemarin di Rp 8.545 per dolar AS.

Membuka perdagangan pagi tadi, IHSG turun 28,188 poin (0,73%) ke level 3.837,984 mengikuti arus bursa-bursa di Asia. Tutupnya Wall Street membuat investor mengacu ke bursa Eropa yang sedang dalam kondisi kurang baik.

Sempat jatuh hingga posisi terdalamnya di 3.829,609, IHSG berhasil naik ke zona hijau atas aksi beli di saham-saham lapis dua. Indeks pun sempat menyentuh zona hijau meski hanya sesaat.

Setelah itu, indeks mengalami pergerakan yang labil, naik-turun antara zona merah dan hijau. Investor masih ragu berinvestasi karena maraknya sentimen negatif dari global dan regional.

Pada penutupan perdagangan sesi I, IHSG melemah 7,354 poin (0,20%) ke level 3.858,818. Indeks alami perdagangan yang berfluktuasi akibat investor masih ragu menanamkan modalnya di tengah maraknya sentimen negatif dari bursa global dan regional.

Perburuan saham-saham tambang berhasil mengangkat IHSG ke puncak tertingginya hari ini di level 3.885,328. Menjelang penutupan perdagangan, aksi beli saham semakin ramai.

Menutup perdagangan, Selasa (6/9/2011), IHSG menguat 23,799 poin (0,61%)ke level 3.889,971. Sementara Indeks LQ 45 naik 4,542 poin (0,66%) ke level 687,512.

Aksi beli selektif yang dilakukan investor lokal akhirnya membuahkan hasil, indeks kembali berjalan di zona hijau meski poin yang dicetaknya belum terlalu tinggi. Beberapa saham masih terkan profit taking dan tertinggal di zona merah.

Investor asing masih konsisten mengeluarkan dananya dari lantai bursa, hingga sore ini transaksi asing tercatat melakukan penjualan bersih (foreign net sell) senilai Rp 402,348 miliar di pasar reguler dan negosiasi.

Perdagangan hari ini berjalan moderat dengan frekuensi transaksi mencapai 135.725 kali pada volume 4,261 miliar lembar saham senilai Rp 5,018 triliun. Sebanyak 130 saham naik, sisanya 82 saham turun, dan 100 saham stagnan.

Meski masih dihantui sentime negatif buruknya perekonomian global, sebagian bursa-bursa di regional mampu balik arah ke zona hijau. Sayangnya, koreksi yang diderita bursa Jepang cukup dalam sehingga sulit keluar dari teritori negatif.

Berikut situasi dan kondisi bursa-bursa di Asia sore hari ini:
  • Indeks Komposit Shanghai turun 8,21 poin (0,33%) ke level 2.470,52.
  • Indeks Hang Seng naik 94,10 poin (0,48%) ke level 19.710,50.
  • Indeks Nikkei 225 anjlok 193,89 poin (2,21%) ke level 8.590,57.
  • Indeks Straits Times naik tipis 1,98 poin (0,07%) ke level 2.775,15.

Saham-saham yang naik signifikan dan masuk dalam jajaran top gainers diantaranya Indo Tambangraya (ITMG) naik Rp 1.700 ke Rp 44.250, Gudang Garam (GGRM) naik Rp 1.000 ke Rp 56.600, Astra Internasional (ASII) naik Rp 700 ke Rp 68.500, dan Harum Energy (HRUM) naik Rp 550 ke Rp 8.150.

Sementara saham-saham yang turun cukup dalam dan masuk dalam kategori top losers antara lain Cahaya Kalbar (CTBN) turun Rp 300 ke Rp 3.200, Lion Metal (LION) turun Rp 250 ke Rp 5.250, Indomobil (IMAS) turun Rp 250 ke Rp 10.700, dan Indofood CBP (ICBP) turun Rp 150 ke Rp 5.000.

(ang/qom)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar