Jumat, 16 September 2011

Runtuhnya Zona Euro Bisa Picu Perang

Medium
INILAH.COM, Jakarta - Runtuhnya persatuan moneter Eropa bisa menyebabkan pecahnya Uni Eropa secara keseluruhan, berpose terhadap risiko yang signifikan ke wilayah tersebut dan bahkan meningkatkan kemungkinan perang dalam jangka panjang, Menteri Keuangan Polandia mengatakan kepada CNBC Kamis malam.

"Jika zona euro berantakan makasulit untuk mengecualikan kemungkinan kekacauan Uni Eropa juga," ujar Menteri Keuangan Polandia Jacek Rostowski dalam sebuah wawancara. "Uni Eropa telah menjadi salah satu dari dua pilar utama dari perdamaian dan keamanan Eropa 60 tahun terakhir," katanya.

"Oleh karena itu, bahaya jangka panjang, dalam 10-20 tahun, dengan tidak adanya satu elemen kunci dari sistem keamanan kita dan salah satu elemen kunci dari sistem politik kita, yang menjamin kita berurusan dengan masalah dengan cara damai, cara demokrasi harus dikembangkan, risiko segala macam gerakan politik yang otoriter, dan jika tidak bahkan perang, dalam jangka panjang, naik," katanya.

Pada hari Jumat, Sekretaris Menteri Keuangan AS Timothy Geithner akan bergabung menteri keuangan Uni Eropa pada pertemuan di Polandia, yang memegang rotasi presidensial Uni Eropa, untuk mendesak mereka untuk mengambil tindakan tegas dalam menanggapi krisis utang dari zona euro. Polandia bergabung dengan Uni Eropa pada tahun 2004, namun belum mengadopsi euro. "Saya pikir itu telah banyak dilakukan dan banyak cara," kata Rostowski dalam pertemuan menteri keuangan Uni Eropa pada hari Jumat dan Sabtu.

Dia mengatakan intervensi pasar obligasi di Italia dan Spanyol oleh Bank Sentral Eropa telah sangat berani tapi juga perlu dan penting dan benar. "ECB telah menyediakan peluang untuk demokrasi bekerja," kata Rostowski. Namun ia memperingatkan bahwa para pemimpin Uni Eropa harus menggunakan waktu yang diperoleh oleh intervensi dari ECB dengan efektif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar