Jumat, 16 September 2011

Wall Street reli setelah Bank Sentral Eropa menawarkan pinjaman ke perbankan

Wall Street reli setelah Bank Sentral Eropa menawarkan pinjaman ke perbankan
NEW YORK. Sudah empat hari terakhir, bursa AS ditutup reli. Pada pukul 16.00 waktu New York, kemarin, indeks Standard & Poor's 500 naik 1,7% menjadi 1.209,11. Dengan demikian, dalam empat hari terakhir, kenaikan indeks S&P 500 sudah mencapai 4,8%. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average naik 1,7% menjadi 11.433,18.

Lonjakan atas Wall Street juga disokong oleh kenaikan saham-saham berkapitalisasi besar. Misalnya saja saham Bank of America Corp dan JPMorgan Chase & Co dengan kenaikan masing-masing lebih dari 3%. Selain itu, ada pula General Electric Co dan Chevron Corp yang naik 2%. Meski begitu, ada pula saham yang dilanda aksi jual. Salah satunya Netflix Inc yang terjun bebas 19% setelah perusahaan jasa penyewaan film secara online ini memangkas prediksi jumlah pengaksesnya.

Reli atas saham bursa AS terjadi setelah Bank Sentral Eropa dan bank sentral internasional berkoordinasi untuk menggelontorkan pinjaman dalam mata uang dollar ke perbankan Eropa untuk mencegah penyebaran krisis utang. Sentimen ini mampu menghapus sentimen negatif berupa kecemasan investor atas tingkat pengangguran AS yang kian memburuk.

"Aksi koordinasi antar bank sentral dunia sangat penting. Mereka secara sukarela mau menggelontorkan likuiditas ke bank-bank Eropa. Boleh jadi, hal ini merupakan sinyal the Fed akan menambah likuiditasnya ke sistem finansial," papar Brian Jacobsen, chief portfolio strategist Wells Fargo Funds Management.

Sekadar tambahan informasi, Bank Sentral Eropa mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan the Fed, the Bank of England, the Bank of Japan, dan the Swiss National Bank untuk memperpanjang pinjaman berjangkawaktu tiga bulan ke bank-bank Eropa. Langkah ini ditujukan agar perbankan Eropa memiliki dana tunai yang cukup hingga akhir tahun nanti.

Pengumuman tersebut sekaligus menyokong optimisme investor yang sebelumnya meningkat setelah pimpinan Prancis dan Jerman memastikan akan terus mendukung Yunani.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar